|
Sebanyak 130 ibu rumah tangga di Jakarta Timur dilatih mendaur ulang sampah oleh Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Jakarta Timur. Dengan pelatihan ini diharapkan beban pemerintah mengangkut sampah berkurang, karena sampah yang ada didayagunakan kembali menjadi kompos dan kerajinan tangan.
Kepala Seksi Teknologi Tepat Guna (TTG) BPMPKB Jakarta Timur, Saida Siagian mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi kuota sampah yang ada di wilayah. Pasalnya, selama ini Jakarta Timur merupakan yang terbesar dalam menyumpang sampah ke TPA Bantar Gebang. "Kita harapkan dengan adanya pelatihan daur ulang sampah ini dapat mengurangi sekitar 30 persen sampah yang dikirim ke Bantar Gebang," harap Saida, Jumat, (12/12). Dikatakan Saida, materi yang diberikan yaitu meliputi pemisahan sampah organik dan non organik, pembuatan kompos dan pembuatan aksesoris dari sampah plastik dan kertas. Selain itu peserta juga diberikan pengetahuan tentang teknologi penggunaan dan pembuatan mesin pencacah sampah. "Sampah bisa jadi barang bernilai ekonomis seperti kompos dan aksesoris. Kita harapkan ke depan semua wilayah dapat memiliki teknologi pengolahan sampah," jelas Saida. Saida menambahkan, dengan adanya pemberdayaan masyarakat melalui program daur ulang sampah ini, masyarakat diharapkan mampu menularkan pengetahuan yang didapat kepada warga lain. "Ini sifatnya pemberdayaan kita harapkan hasil yang didapat juga sesuai," tukasnya. Sementra itu, Nina (37) ibu rumah tangga asal Cakung mengaku, senang dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para ibu, terlebih lagi Pemprov DKI akan membantu dalam pembuatan bank sampah di wilayah sekaligus teknologinya. "Sangat bermanfaat, saya baru mengerti bagaimana cara membuat kompos dan membuat aksesoris. Nanti saya juga ajarkan pada ibu-ibu tetangga saya," tandas Nina. Post Date : 12 Desember 2014 |