|
PURBALINGGA - Sejak Juli hingga akhir September 2006, PDAM telah mengirim 923 tangki air bersih ke lebih dari 70 desa yang kekeringan. Jumlah tangki yang dikirim itu dipastikan akan terus bertambah karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda turun hujan. Lantaran kendaraan tangki terbatas, PDAM kewalahan memenuhi permintaan air bersih yang terus bertambah tiap hari itu. Saat ini, PDAM hanya mempunyai empat truk. Dua di antaranya sudah berumur tua dan tidak sanggup untuk memenuhi permintaan warga desa yang tinggal di lokasi yang terjal dan curam. Truk tua itu dipakai untuk melayani warga desa yang tinggal di wilayah datar. Karena itu, PDAM kemudian meminta bantuan mobil instansi lainnya. "Solusinya, kami minta bantuan mobil pemadam kebakaran milik Linmas dan mobil penyemprot tanaman milik DPUK. Mobil kebakaran sudah jalan seminggu ini, sedangkan mobil DPUK sedang dalam tahap persetujuan pimpinan. Karena dipakai untuk pengiriman air bersih maka kedua mobil itu kami larang diisi air sungai," kata Pj Direktur PDAM Hardi Wibowo, kemarin. Sebab, kalau diisi air kotor, kemudian dipinjam PDAM untuk mengirim air bersih maka akan terlalu banyak air bersih yang digunakan untuk mencucui tangkinya. Konsekuensi peminjaman itu, setiap kali ada kebakaran maka mobil pemadam menggunakan air PDAM untuk memadamkan api. Demikian pula mobil penyiram tanaman milik DPUK. Dicegat Warga "Pengiriman air bersih ke satu desa itu tidak bisa selesai dalam satu hari. Berapa pun tangki air yang dikirim tidak pernah bisa memenuhi kebutuhan warga. Karena itu, Minggu pun air kita kirim ke desa. Setiap hari rata-rata kita kirim 16 tangki. Jadi, satu truk tiap hari melakukan empat kali pengiriman," ujar Hardi. Menurut dia, kemarau tahun ini memang lebih panjang daripada tahun lalu. Tahun lalu PDAM hanya mengirim 182 truk tangki ke desa-desa, sedangkan pada 2004 PDAM mengirim 1.082 truk tangki. (F10-42n) Post Date : 29 September 2006 |