|
Sekitar 40 persen atau 150.000 rumah tangga di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, tidak mempunyai akses sanitasi yang layak dan sehat. Sebagian besar dari jumlah tersebut adalah keluaga yang ada ada di wilayah pedesaan. "Sampai saat ini memang masih ada sekitar 150.000 keluarga di Pemalang yang belum mendapat akses sanitasi yang layak dan sehat. Sebagian besar dari keluarga itu membuang hajat di sembarang tempat, seperti sungai atau ladang," ujar Sekretaris Forum Pemalang Sehat Kabupaten Pemalang Wiji Mulyati, Jumat (22/3/2013), di Pemalang. Menurut Wiji, Pemerintah Kabupaten Pemalang sedang berusaha agar seluruh keluarga di Pemalang mendapat akses sanitasi yang layak dan sehat. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Pemalang bekerjasama dengan Program Sanitasi dan Air pada Bank Dunia. Di beberapa desa di Pemalang, program tersebut berjalan dengan baik sampai ada desa yang bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan. Salah satu contoh desa yang sudah bebas dari BAB sembarangan di Pemalang ada di Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari. Sejak disosialisasikan pentingnya membuang hajat di jamban yang sehat dan layak pada 2008, desa tersebut dinyatakan bebas dari buang air besar sembarangan pada 2011. Kini, 1.375 rumah di Cikendung telah memiliki jamban yang layak dan sehat. "Masyarakat disadarkan dengan kampanye bahwa membuang hajat di sembarang tempat itu memalukan dan bisa menimbulkan penyakit. Lama-kelamaan, warga bisa mengerti dan dengan kesadaran sendiri membangun jamban di rumah masih-masing," kata Kepala Desa Cikendung Slamet HS. Spesialis Komunikasi Kawasan Asia Timur pada Program Sanitasi dan Air Bank Dunia Yosa Yuliarsa, mengatakan, dari 32,4 juta jiwa populasi Jawa Tengah, baru sekitar 60,3 persen yang memiliki akses sanitasi yang layak dan sehat. Sumber Foto : Kompas/Aris Prasetyo Post Date : 22 Maret 2013 |