Kota Tangerang dan CDIA Akan Olah Sampah Jadi Energi

Sumber:bisnis.com - 16 Desember 2014
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Pemerintah Kota Tangerang bersama dengan Cities Development Initiative for Asia (CDIA) berkomitmen mengembangkan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan menjadi sumber bahan bakar alternatif.

Arief R. Wismansyah, Wali Kota Tangerang, mengatakan CDIA menawarkan dua skema pengelolaan sampah yakni melalui Biodegester yaitu alat yang dapat memproduksi gas metan dari sampah organik dan pengelolaan sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF).

“Pengolahan sampah menjadi RDF membutuhkan dana mencapai Rp200 miliar. RDF ini akan mengubah sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh alam menjadi sumber bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan batu bara,” ujarnya di Tangerang, Selasa (16/12/2014).

Menurutnya, dengan skema RDF sampah Kota Tangerang yang 80% dalam kondisi basah akan dikeringkan dahulu kemudian diolah hingga menjadi sumber energi pengganti batu bara. Bahkan, lanjutnya, salah satu perusahaan nasional telah berminat membeli RDF sebagai bahan baku produksi.

Dengan demikian, lanjutnya, Pemkot Tangerang menunggu realisasi pembangunan teknologi produksi RDF yang diusulkan oleh CDIA. Pasalnya, dana senilai Rp200 miliar tersebut tidak dapat disediakan oleh APBD Kota Tangerang yang hanya Rp3,8 triliun pada 2015 dan habis untuk kebutuhan dasar masyarakat.

Menurutnya, sebelumnya CDIA telah membuat kajian terkait pembangunan gedung dan teknologi pengolahan sampah menjadi RDF. Namun, hingga kini realisasi atas kajian tersebut belum terlaksana. Jika kelak terlaksana, Kota Tangerang akan membangun pabrik pengolahan sampah.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Tangerang Dadang Basuki mengatakan dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,9 juta jiwa telah menghasilkan sampah 838,70 ton per hari.

Sementara secara volumetrik, produksi sampah di Kota Tangerang setiap hari mencapai 4.220,82 meter kubik. Menurutnya, sejak 2013, pemerintah daerah telah membangun lima unit tempat pembuangan sampah terpadu yang dapat menghasilkan gas metan untuk kebutuhan rumah tangga.



Post Date : 17 Desember 2014