919 Warga Dievakuasi

Sumber:Kompas - 02 Februari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Bandung, Kompas - Sebanyak 919 warga Desa Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang rumahnya terendam banjir, Senin (1/2), dievakuasi ke tempat pengungsian. Namun, masih terdapat puluhan warga yang tetap bertahan di rumah karena khawatir bakal kehilangan harta benda.

Warga yang bertahan di daerah banjir antara lain menempati loteng masjid atau menumpang di rumah tetangga yang berloteng. Sejumlah warga juga mengungsi ke rumah kerabat mereka di desa tetangga.

Evakuasi warga yang terjebak di rumah-rumah berlangsung Senin siang dengan menggunakan dua perahu kayu tambahan dari Palang Merah Indonesia (PMI). Saat ini ada enam perahu kayu dan enam perahu karet dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bandung yang dikerahkan untuk mengevakuasi warga.

Camat Baleendah Usman Sayogi mengatakan, perahu-perahu itu akan tetap disiagakan sampai banjir surut. Ketinggian air masih 2 meter setelah hujan deras mengguyur Baleendah sejak Senin siang.

Korban banjir di tempat pengungsian mulai mengeluhkan gatal-gatal karena buruknya sanitasi. Mereka pun mengeluhkan kurangnya air bersih. ”Kami di sini membeli air minum sendiri. Untuk mandi juga susah karena air sering mati,” kata Asun Sunjana (34), warga yang mengungsi di kantor salah satu partai politik. Di tempat pengungsian, warga juga kesulitan buang air besar.

Banjir juga melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, setelah tanggul Sungai Logung di Desa Sadang, Kecamatan Jekulo, jebol di dua lokasi, masing-masing sepanjang 20 meter dan 15 meter, Senin dini hari. Banjir menerjang puluhan permukiman di dua rukun tetangga (RT).

Di Kabupaten Grobogan, banjir dari Sungai Tuntang dan Kali Buangan I dan II mengakibatkan 969 hektar padi dan 14 hektar jagung tergenang. Dari jumlah itu, 65 hektar padi dan lima hektar jagung puso (gagal panen).

Longsor

Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hujan setiap hari sejak akhir pekan lalu hingga Senin mengakibatkan tanah longsor di sejumlah lokasi di empat kecamatan di wilayah selatan. Longsor berada di Kecamatan Pamulihan, Pakenjeng, Cisewu, Talegong, dan Bayongbong. Longsor juga menyebabkan jalur Cisewu-Garut-Pangalengan-Kabupaten Bandung terputus.

Longsor juga merusak 11 rumah warga dan mengancam tempat tinggal 41 keluarga lainnya. Sejauh ini satu orang meninggal akibat musibah longsor ini, seorang lainnya luka-luka, dan seorang lain hilang.

Terseret ombak

Sementara itu, empat anak terseret ombak di Pantai Keburuhan, Kecamatan Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/1). Dua korban, yaitu Saiful (37) dan Yogi (10), ditemukan meninggal dunia serta dua korban lainnya, Dana Ferari (8) dan Tholib (10), masih dicari.

Koordinator Tim Search and Rescue (SAR) Purworejo Nanang Agus Gutama, Senin, mengatakan, karena kondisi cuaca dan ombak yang masih tinggi, pencarian sementara dihentikan. Sebelumnya, 30 anggota tim SAR menyisir garis Pantai Keburuhan sepanjang 30 kilometer.

Empat korban datang ke Pantai Keburuhan dengan tujuan berwisata. Saat bermain di pantai, tiba-tiba Dana, Yogi, dan Tholib digulung ombak setinggi 3 meter. Saiful berusaha menyelamatkan Yogi, putranya. Namun, dia pun ikut terseret ombak.

Pada Minggu sore di Kabupaten Magelang terjadi angin kencang yang melanda empat desa. (rek/adh/che/egi/hen)



Post Date : 02 Februari 2010