Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan peningkatan
signifikan alokasi dana untuk mengatasi banjir dan kemacetan, dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 DKI Jakarta. Peningkatan anggaran
sampai dua kali lipat dibandingkan tahun lau.
"(Alokasi
anggaran untuk banjir) dari Rp 2,31 triliun (pada APBD 2013) menjadi Rp 5,5
triliun," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (23/1/2014).
"Jumlah itu untuk normalisasi, pengerukan, pelebaran kali, pembebasan
lahan bantaran, bangun rusunawa, dan pembuatan waduk baru di Jakarta."
Normalisasi akan dilakukan di 13 sungai besar yang
melintas di Jakarta dan 864 saluran mikro yang terhubung dengannya. Pembebasan
lahan direncanakan dilakukan untuk semua permukiman di bantaran sungai.
Pembangunan rusunawa ditargetkan mencapai 200 blok per tahun.
Di DKI Jakarta rencananya akan ada beberapa waktu
baru. Tidak semua pembangunan waduk baru itu dibiayai APBD DKI Jakarta. Seperti
waduk di kawasan Cengkareng, Panti Indah Kapuk, Halim Perdanakusuma, dan
Cibubur, akan dibangun melalui mekanismecorporate social responsibility (CSR) perusahaan pengembang.
Adapun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan
menggunakan APBD untuk menormalisasi 12 waduk yang sudah lebih dulu ada. Waduk
yang akan dinormalisasi itu adalah Waduk Sunter, Waduk Bojong, Waduk Teluk
Gong, Waduk Situ Lembang, dan Waduk Melati.
Berikutnya adalah Waduk Tomang Barat, Waduk Rawa
Babon, Waduk Cengkareng,Waduk Grogol, Waduk Pegangsaan II, Waduk Bujana Tirta,
dan Waduk Ria-Rio. "Segala cara
harus dilakukan untuk ngatasi banjir. Memang harus begitu. Kita ini mau menyelesaikan permasalahan
akar," ujar Jokowi.
Soal macet
Lonjakan anggaran tak kalah besar juga terjadi di
sektor transportasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan anggaran yang
pada tahun lalu mendapat alokasi Rp 4,3 triliun menjadi Rp 10,8 triliun.
Jumlah tersebut akan dipakai untuk pengadaan
ribuan busberukuran sedang dan bus
untuk transjakarta sekaligus menambah koridor bus tingkat dan electronic road
pricing (ERP)
pada 2014.
Khusus penambahan bus Transjakarta, melalui APBD
2013 Pemprov DKI telah menambah 310 bus. Dari jumlah itu 60 bus telah diluncurkan.
Selebihnya dijadwalkan beroperasi pada Januari 2014.
Target Jokowi, waktu kedatangan antara bus satu
dengan bus yang datang berikutnya di shelter bus transjakarta, hanya sekitar lima hingga tujuh
menit. Sekadar gambaran, saat ini PT Transjakarta memiliki sekitar 500 bus.
Namun yang beroperasi 400-an bus saja.
Selebihnya, bus transjakarta tersebut dalam
perbaikan atau "berstatus" cadangan. Mengutip data dari Institute
Transportation Development Policy (ITDP), untuk bisa memiliki waktu headwayyang dimaui Jokowi, idealnya PT Transjakarta harus
menambah 1.200 armada lagi.
Post Date : 24 Januari 2014
|