|
Empat perusahaan konsorsium akan menangani proyek Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur. Proyek ini nantinya akan menyediakan air siap minum bagi warga di Jakarta, Bekasi, dan Karawang. “Komposisi Saham Special Purpose Vehicle (SPV) SPAM Jatiluhur telah disepakati yakni, Perum Jasa Tirta II sebesar 10 persen,PT.Pembangunan Jaya (DKI) 51 persen, PT.Tirta Gemah Ripah 25 persen dan PT.Wijaya Karya sebesar 14 persen,” kata Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sitem Penyedian Air Minum (BBPSPAM) Kementerian PU, Tamin M. Zakaria Amin. Menurut Tamin, SPV merupakan Lembaga Pengelola yang akan membangun dan mengelola SPAM Jatiluhur. Pada tahap I investasi yang ditanam sebesar Rp. 1,642 trilyun dengan kapasitas 5000 liter/detik. Dikatakan, Kesepakatan Bersama telah dilakukan 4 September 2014 lalu dan 28 Oktober mendatang direksi perusahaan akan bertemu rapat membentuk spv di notaris. ”Diharapkan bisa dilakukan financial close dalam 3 sampai 6 bulan mendatang “ tambah Tamin.
Rencana pembangunan SPAM Jatiluhur ini kapasitas 5000 liter/detik, merupakan terbesar dibangun dalam sejarah perusahaan air minum di Indonesia. Dalam tahap pertama 5000 ltr/dtk dari rencana 15000 ltr/dtk yang akan dibangun dalam masa 2015-2019.
Untuk tahap pertama 5000 ltr/dtk maka air curahnya akan dikirim ke Kab Karawang 350 ltr/dtk, Kab Bekasi 350 ltr/dt, kota Bekasi 300 ltr/dtk dan Dki Jakarta sebanyak 4000 ltr/dtk
Menurutnya, lingkup pekerjaan dalam tahap I meliputi pembangunan intake di Cibeet dan Bekasi,pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Cibeet (550 ltr/dtk), dan di Bekasi ( 4.450 ltr/dtk), dan jaringan distribusi utama air minum dan IPA ke resarvoir penerima di Karawang, Tegalgede, Tambun, Bekasi Timur, Jatibening dan Sentra Timur.
Untuk DKI Jakarta reservoir ini nantinya dapat meningkatkann pelayanan kepada masyarakat dan memberikan pelayanan sebanyak 320 ribu sambungan rumah (SR) atau setara dengan 2.000.000 jiwa. Air ini merupakan air siap minum bukan sekadar air bersih.
“Pasokan tambahan ini rencananya akan diprioritaskan bagi masyarakat Jakarta Utara yang memang sangat membutuhkan pasokan air PAM,” tambah Tamin.
PAM Jaya menargetkan cakupan pelayanan air minum pada 2015 sekitar 80 persen atau 8,3 juta jiwa. Dengan target tersebut defisit pasokan air minum sebesar 8,8 meter kubik per detik bisa diatasi. Post Date : 27 Oktober 2014 |