Kondisi sistem sanitasi masyarakat desa Hargowilis, kecamatan Kokap masih
jauh dari layak. Hanya sekitar 40 persen rumah tangga yang sudah memiliki
jamban sehat.
Kepala
Desa Hargowilis, Dalijan, Minggu (25/8/2013) mengakui bahwa sekitar 60 persen
rumah tangga di desanya belum memiliki jamban yang sehat. Kebanyakan dari
mereka berasal dari ekonomi bawah dengan tingkat penghasilan yang rendah.
Sehingga, mereka tidak mampu membuat jamban yang sehat karena ketiadaan biaya.
"Dari
sekitar 1.800 kepala keluarga di 13 dusun di Hargowilis, antara 60-70 persennya
belum memiliki jamban sehat. Inilah yang jadi keprihatinan kami," kata
Dalijan.
Kebanyakan
warga menurut Dalijan masih menggunakan model jamban cemplung atau berupa
kubangan dari cor-coran semen, bukan dalam bentuk kloset seperti pada umumnya.
Sehingga, tingkat kesehatan dan kebersihannya masih kurang layak. Bahkan,
lanjutnya, masih ada warga yang buang hajat di aliran sungai atau pekarangan.
Dalam
Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) sejak 2009, menurutnya sudah
dilakukan program bantuan pembuatan jamban bagi warga. Namun, bantuan tersebut
hanya mampu membuatkan 15-20 unit jamban saja setiap tahunnya.
Sementara,
program bantuan dari Dinas Kesehatan Kulonprogo juga hanya bisa dialokasikan
untuk pembuatan 15 unit jamban sehat saja. Jumlah unit jamban yang bisa dibuat
dari APBDes maupun program Dinkes itu dirasa masih sangat kurang menyentuh
masyarakat yang jumlahnya mencapai ribuan KK.
"Tahun
ini, kita dapat bantuan pembuatan 15 unit jamban sehat dari Dinkes. Sebagian
sudah direalisasi. Tapi itu masih belum mencukupi. Tahun depan kita usahakan
bisa untuk 50-100 KK," kata dia.
Menurut
rencana, lanjutnya, bantuan pembangunan 15 jamban sehat pada tahun ini
akan dialokasikan untuk warga Dusun Kalibiru, Sermo Lor, dan Soka. Dalijan
menambahkan, pihaknya berencana menggandeng kalangan swasta untuk program
jamban sehat tersebut. Pihaknya masih melakukan pendataan melalui pedukuhan.
Kepala
Dinas Kesehatan Kulonprogo, Bambang Haryatno mengatakan, pada tahun ini
pihaknya memberikan bantuan pembuatan lebih dari 300 unit jamban sehat bagi
masyarakat kurang mampu. Anggarannya berasal dari APBD 2013 dan APBD perubahan.
"Saya
tidak ingat pasti jumlah anggarannya. Ada yang dari APBD murni dan Perubahan.
Lebih dari 300 unit, hampir merata di 12 kecamatan," jelas Bambang.
Pihaknya
berharap, dari program tersebut kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan
bersih semakin meningkat. dengan terus mendorong adanya konsep Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat, diharapkan angka munculnya penyakit yang disebabkan sistem
sanitasi yang buruk bisa diminimalisir.
Post Date : 26 Agustus 2013
|