Memasuki musim kemarau, sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu rawan
mengalami krisis air bersih. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sejumlah warga
pun menampung air hujan yang masih turun dalam beberapa hari terakhir.
Hal
itu seperti yang dilakukan sekitar 30 kepala keluarga (KK) di Blok Waledan,
Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi. Saat ini, mereka ramai-ramai menampung
air hujan dan mengalirkannya ke bak-bak penyimpan air di dalam rumah.
‘’Ya
ini untuk mengantisipasi krisis air bersih saat musim kemarau nanti,’’ ujar
seorang warga Blok Waledan, Bisri, Selasa (28/5).
Bisri
mengatakan, setiap musim kemarau, desanya kerap mengalami krisis air bersih.
Pasalnya, hingga kini desanya belum terlayani air ledeng. Karena itu, warga
selalu mengandalkan air hujan sebagai sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan
mandi, cuci, kakus (MCK).
Bisri
mengungkapkan, saat musim hujan, warga tidak mengalami kesulitan mendapatkan
air bersih. Namun ketika musim kemarau, terutama puncak musim kemarau, warga
akan mengalami krisis air bersih. Karenanya, saat musim penghujan mulai
berakhir, warga akan menampung air dalam jumlah banyak sebagai persediaan
kebutuhan di musim kemarau.
Caranya,
terang Bisri, warga membuat semacam cerobong agar air hujan bisa masuk.
Selanjutnya, air tersebut dialirkan ke dalam bak-bak penampung air di dalam
rumah. Namun, ada juga yang menampung air hujan menggunakan ember, kemudian
mengangkutnya ke dalam bak.
‘’Dalam
seminggu terakhir ini hujan masih sering turun,’’ tutur Bisri.
Seorang
warga lainnya, Mas’ud, mengatakan, memiliki beberapa bak untuk menampung air di
dalam rumahnya. Air tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi
keluarganya di musim kemarau nanti.
Mas’ud
mengakui, air simpanan tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan hingga akhir
musim kemarau. Karenanya, jika air itu habis, maka dia akan membuat sumur
pantek.
Dalam
kesempatan terpisah, Direktur Umum PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu,
Endang, menyatakan, pihaknya menyiapkan sekitar lima unit mobil tangki air
keliling. Mobil tersebut akan dioperasikan melayani daerah-daerah yang
mengalami krisis air bersih.
‘’Jika
mengalami krisis air bersih, maka kepala desa/camat bisa mengirimkan surat
permintaan bantuan air bersih,’’ tandas Endang.
Post Date : 28 Mei 2013
|