|
Pemprov DKI Jakarta menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Jaya untuk mengelola sampah di Jakarta. Perusahan tersebut diminta untuk membangun sarana pembakaran sampah atau insinerasi di TPA. "Jadi kita perlu insinerator. Jadi sampah itu harus dibakar, nggak bisa lagi main ditanam atau dikubur. Nah kita mendorong Pembangunan Jaya untuk investasi," ujarnya di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6). Ahok menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta berkeinginan untuk investasi dalam bentuk alat pembakar sampah. Kapasitas alat tersebut minimal 1.000 ton per hari dari total sampah yang diproduksi warga Ibu Kota. Ahok mengasumsikan ada 6.500 ton sampah yang masuk ke Bantar Gebang setiap harinya. Dia menegaskan sampah-sampah tersebut harus dibakar. "Kalau dari Ciliwung, jangan-jangan bisa 8000 ton sampah sehari di DKI. Itu mesti dibakar. Itu tugasnya Pembangunan Jaya untuk kaji dan lakukan itu," pungkasnya.
Post Date : 27 Juni 2013 |