|
PEMBANGUNAN sanitasi meliputi bidang pelayanan air limbah, persampahan, drainase, kesehatan, dan kebersihan merupakan kebutuhan dasar manusia. Untuk itu pembangunan sanitasi merupakan prioritas Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) demi mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, sehingga memberi manfaat untuk masyarakat. Itu dikatakan pejabat Bupati Gumas Hardy Rampay saat Kick of Meeting Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), Senin (28/4). Dia menyampaikan akses aman sanitasi di Indonesia belum memadai. Itu ditunjukan data akses masyarakat terhadap sanitasi yang layak baru mencapai 55,54% pada 2010. Sedangkan target dan sasaran MDGs bidang sanitasi pada 2015 adalah 62,41%. Dengan kenyataan itu Indonesia harus menambah akses sanitasi 7,1% atau rata–rata 2,3% per tahun. Hardy mengatakan program PPSP dilaksanakan bersama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Ini merupakan program yang bersifat komperehensif, terintegrasi, jangka panjang, dan melibatkan berbagai pihak. Untuk itu pembangunan sanitasi harus dilakukan secara bersinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. “Dengan
kerjasama yang baik dari semua pihak sasaran MDG’s pada 2015 bidang
sanitasi yang ditetapkan 62,41% akan terwujud,” cetusnya. Khusus pembangunan sanitasi di Gumas masih ditemui beberapa tantangan, seperti masih kurangnnya koordinasi antara pihak yang berkepentingan. Pemkab Gumas belum memiliki dokumen perencanaan sanitasi yang baik sesuai syarat yang ditetapkan PPSP dan pembangunan sanitasi yang masih dilakukan secara parsial. (EP/B-6) Post Date : 29 April 2014 |