|
MALANG -PDAM Kabupaten Malang rupanya harus kerja keras lagi dalam memberikan pelayanan publik. Sebab, 9 Kecamatan di Kabupaten Malang kini belum mendapat air bersih dari PDAM setempat. Yakni meliputi, Kecamatan Kromengan, Kasembon, Tirtoyodo, Pegelaran, Gedangan, Kali Pare, Wonosari, dan Wajak. Karena belum mendapatkan layanan PDAM, kebutuhan air bersih di 9 kecamatan tersebut mengandalkan air swadaya dari masyarakat setempat. Menurut Samsul Hadi Kepala Bagian Umum didampingi Humas PDAM Kebupaten Malang mengatakan, pihaknya baru bisa mencukupi kebutuhan air bersih sebesar 25 persen saja. Ini lantaran dari 23 unit instalasi air, air PDAM baru bisa dinikmati 24 kecamatan, meski dengan sistem pemakaian bergilir. Akan tetapi, lanjutnya, jika digabungkan dengan pengelola air bersih lain, seperti Himpunan Pengusaha Air Minum (HIPAM) bisa mencapai 65 persen. "PDAM akan terus berbenah. Air PDAM harus bisa dinikmati seluruh warga kabupaten. Meski baru berdiri 4 tahun, kita terus mengusahakan sesuai permintaan pelanggan," ujarnya. Salah satunya, jelas Samsul, dengan cara mengatasi kebocoran dan kehilang air. Kebocoran artinya dengan memperbaiki saluran-saluran yang tidak maksimal. Sedangkan untuk kehilangan dengan cara menyalurkan semua persedianya air untuk di salurkan," ujarnya di selala acara ulang tahun PDAM kemarin. Dijelaskan, PDAM memiliki 44 sumber mata air yang siap di alirkan ke rumah-rumah warga. Salah satunya adalah sumber Ubelan Kecamatan Ngajum, yang didistribusikan pelanggan di Kecamatan Kepanjen, Pakisaji, dan Ngajum sendiri. Sementara Sumber Ngebul di Tajinan, dialirkan ke Kecamatan Bululawang, Tuten, dan Tajinan. Untuk mata air Jenglung Tumpang dialirkan ke Kecamatan Tumpang, Pakis, dan menurut rencana juga ke Perum Sawojajar II. Sementara ini, PDAM sudah menyiapkan infrastruktur ke Perum Sawojajar termasuk pipa dan tandon. "Perum Sawojajar pemintanya banyak, sehingga kami perlu mengaliskan ke daerah tersebut," tegasnya.(ofi) Post Date : 05 Juni 2005 |