|
BANDUNG(SINDO) – Banjir yang melanda Kecamatan Majalaya,Baleendah,dan Kecamatan Dayeuhkolot,Kabupaten Bandung pada Selasa (8/4) lalu sedikitnya merendam 9.034 rumah warga dan puluhan sarana umum, perkantoran, pabrik,serta puluhan hektare sawah. Di Majalaya,banjir merendam 4.588 rumah warga dari lima desa,30 gedung sekolah, 14 perkantoran, 16 pabrik, serta 43 hektare sawah. Sementara di Baleendah, 3.196 rumah terendam antara lain di Kelurahan Andir 2.568 rumah, Kelurahan Baleendah 447 rumah, dan Desa Bojong malaka 181 rumah.Selain itu, banjir juga merendam 12 hektare sawah, puluhan sarana umum, termasuk kantor Kelurahan Andir. Akibat banjir tersebut, jalan yang menghubungkan Andir-Katapang sempat terputus hingga 6 jam. Ketinggian air rata-rata mencapai 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Kondisi terparah setinggi 1,5 meter terjadi di Jalan Mekarsari, Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah. Di Dayeuhkolot, total rumah yang terendam mencapai 1.250 rumah mencakup Desa Dayeuhkolot, Citeureup,Cangkuang Wetan,serta Kelurahan Pasawahan. Selain itu, banjir juga merendam 3 masjid dan satu gedung sekolah. Ketinggian air di tempat itu, rata-rata mencapai 20 cm hingga 1 meter dengan kondisi terparah di Desa Cangkuang Wetan. Berdasarkan pantauan SINDO, hingga kemarin kondisi ketiga kecamatan yang dilanda banjir tersebut mulai beranjak normal.Umumnya, banjir sudah mulai surut meski menyisakan material lumpur. Di Kecamatan Majalaya, sejumlah sekolah yang terendam banjir tak bisa digunakan untuk menggelar kegiatan belajar, karena ruang kelas masih terendam banjir. “Sekolah kami memang tidak meliburkan siswa. Saat ini meski tidak belajar,mereka ditugaskan untuk membersihkan ruangan terlebih dahulu dari sisa banjir,” kata Deden Danial, seorang guru SMPYPK Majalaya. Sedangkan di Dayeuhkolot, sejumlah rumah warga Kampung Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan masih digenangi banjir hingga ketinggian 30 cm. Menurut Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Dayeuhkolot Neneng Sutiama, kondisi banjir terparah terjadi di lima desa yang hingga kemarin masih terdapat ratusan rumah warga terendam. “Di tiap desa masih ada rumah warga yang terendam, seperti di RW 04 Kampung Balero, Desa Dayeuhkolot, di RW 14DesaCiteureup,diRW 1, 2, dan 3,Kelurahan Pasawahan. JugadiRW 09KampungBojong Citepus,Desa Cangkuang Wetan,” terang Neneng kepada SINDO saat ditemui di ruang kerjanya kemarin. Sementara Sekretaris Camat Baleendah Meman Nurjaman mengatakan, meski banjir di Baleendah tergolong parah,tapi hingga kemarin kondisi air yang menggenangi rumah warga umumnya sudah surut. ”Sebenarnya banjir di Baleendah tahun ini lebih cepat surut dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Kecuali kalau hujan lebih dari enam jam atau dua hari berturut- turut, bisa merendam rumah hingga tiga atau empat hari baru surut,”ujar Meman. Dia menambahkan, hingga kemarin Jalan Mekarsari di Kelurahan Baleendah sudah bisa dilalui. Namun, siswa SDN Mekarsari yang terletak di jalan itu masih belum bisa belajar. (iwa ahmad sugriwa) Post Date : 10 April 2008 |