|
Panyabungan. Warga Gunungtua Raya, di
Desa Gunungtua Julu, Gunungtua Tonga, Iparbondar, Gunungtua Jae, Lumban
Pasar dan Desa Panggorengan, Kecamatan Panyabungan Kabupaten Madina,
saat ini kekurangan air bersih.
Kekurangan air bersih dirasakan warga
dalam beberapa bulan terakhir, akibat dampak banjir bandang yang terjadi
pada Kamis (14 /1) lalu. Kondisi ini mengakibatkan, rusaknya saluran
irigasi sebagai sumber air bersih ke desa tersebut. “Dalam beberapa bulan terakhir warga Gunungtua raya sudah kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sejak banjir yang terjadi pada bulan pebruari lalu, meluapnya Aek Rantopuran merusak empang dan saluran irigasi. Dan, menyebabkan keringnya bondar (sungai) padang di Desa Gunungtua julu,” kata Amidah (32) warga Desa Gunungtua Tonga, kepada MedanBisnis, Rabu. Amidah mengatakan, warga dari Gunungtua julu mengambil air bersih ke sumur, karena hanya sumurlah satu-satunya yang masih berfungsi. Ratusan warga silih berganti, mengambil air bersih di sumur ini. Sementara, sungai Rantopuran masih tetap keruh belum dapat dipergunakan untuk keperluan sehari-hari. “Kita berharap agar pemerintah segera memperbaiki empang dan saluran irigasi bondar padang di Gunungtua julu, agar sawah-sawah teraliri air sehingga memberikan asupan untuk sumur-sumur warga,” kata Amidah. Pengakuan senada juga disampaikan warga lain Likot Nasution warga Desa Panggorengan. Dalam satu bulan terakhir katanya, sudah dua kali banjir bandang, akibat meluapnya Sungai Rantopuran. “Kekurangan air bersih dengan keringnya sumur- sumur warga, sangat meresahkan warga, karena pada umumnya warga masih mengandalkan air sumur untuk air bersih baik itu untuk minum maupun untuk memasak, makanya kita menunggu apa tindakan dari pemerintah untuk mengatasi persoalan masyarakat,” katanya. Post Date : 07 Maret 2013 |