|
PENDUDUK di Desa Ridogalih, Ridomana dan Sirnajati Kecamatan Cibarusah harus menempuh 10 kilometer dari tempat tinggal, untuk mendapatkan air bersih. Kondisi ini dikatakan warga sudah terjadi sejak bulan Agustus lalu. Salah satu warga Omat (60) mengatakan, sejak kemarau melanda penduduk harus mengambil air di Kali Cingheo atau Kali Cipamingkis. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari 3 desa tersebut. Di 3 desa tersebut diketahui, sudah tak lagi mendapat air apalagi air bersih. Kata Omat,setiap harinya bersama warga bergantian mengambil air di kali Cingheo. “Habis mau bagaimana lagi, cuma disini (kali Cingheo,red) yang ada airnya,” katanya pasrah. Omat kepada GoBekasi lantas berharap, Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat mengetahui kondisi dan memberikan bantuan air bersih. Kondisi sungai di Cibarusah terpantau kering, volumenya terus berkurang dan kualitas air kotor sehingga tak mungkin dipakai untuk kebutuhan makan-minum warga. Kekeringan ini sebelumnya pernah terjadi di 3 desa dan belum pernah menerima bantuan air bersih dari perusahaan, pabrik apalagi Pemkab Bekasi. Sementara itu, Camat Cibarusah Iman Santoso Marjadi mengaku, pihaknya kesulitan transportasi mengirimkan air bersih. Memang lanjut Iman, ada sekitar 789 Kepala Keluarga (KK) yang kekeringan di 3 desa tersebut. “Terakhir, BPBD (badan penanggulangan bencana daerah,red) mengirim 10 ribu liter air, toren dan alat pompa sekitar 2 minggu lalu, tapi kalau sekarang-sekarang ini belum kirim lagi, mudah-mudahan segera koordinasi dan bisa kirim karena transportasi minim juga kesana,” jelasnya panjang lebar.(sar) Post Date : 11 September 2014 |