|
Salah satu upaya pemerintah Kota Singkawang dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat yaitu melalui peningkatan kualitas lingkungan hidup yang bekerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat yang berada disekitarnya. Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat terutama menggalakkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat secara optimal yang mendapat tantangan dari laju pertambahan jumlah penduduk, penyebaran penduduk serta kurang tersedianya sarana dan prasarana sanitasi. Di dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, sebanyak 43,71% warga sudah terlayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sedangkan warga yang belum mendapat pelayanan dari PDAM memanfaatkan air hujan dan air dari permukaan seperti air kolam atau air sungai. Di area perkotaan pembuangan limbah cair rumah tangga melalui septic tank pribadi, sedangkan permukiman di luar pusat kota sebagian menggunakan bilik di luar rumah. Studi EHRA menyebutkan sebanyak 55% warga buang air besar di jamban siram/leher angsa yang disalurkan ke cubluk, 13% warga menggunakan jamban siram/leher angsa disalurkan ke sewerage dan 10% disalurkan ke sungai/kali/parit. Jumlah penduduk Kota Singkawang pada tahun 2009 mencapai 178,940 jiwa, dan limbah padat domestik yang dihasilkan 447 m3/hari sedangkan limbah non domestik 22 m3/hr sehingga total timbulan sampah yang dihasilkan setiap hari menjadi 469%/hari. Pola pembuangan sampah yang dilakukan masyarakat adalah menggunakan kantong plastik dan ditumpuk di luar rumah 26,44%, menggunakan keranjang di dalam rumah 16,70% dan 16,70% sisanya. Secara umum drainase masih menggunakan sistem gabungan (mix drain) dimana air hujan dan pembuangan limbah cair rumah tangga disalurkan dalam satu saluran hal ini untuk memindahkan genangan air ke sungai.
Post Date : 23 November 2012 |