|
Selama belasan tahun, sedikitnya 198 jiwa atau 70 kepala keluarga (KK) warga RT 021 Dusun Tunan, Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara mendambakan dapat terlayani air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Belasan tahun pula warga yang tinggal tidak jauh dari bantaran Sungai Tunan itu mengeluhkan kesulitan air bersih yang sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saat ini, warga memenuhi untuk kebutuhan mandi cuci dan kakus warga membeli dari penjual air, harganya lumayan mahal, apalagi saat musim kemarau,” kata warga yang tidak menyebutkan namanya, kemarin. Biasanya, rata-rata warga menghabiskan air satu drum besar untuk kebutuhan dua hari saja.
Beberapa warga yang bertemu dengan media ini, kemarin, mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan aspirasi perlunya distribusi air bersih melalui sarana yang memadai itu sejak 2007 silam melalui program pembangunan daerah. Hanya saja, program tingkat kelurahan yang dialokasikan oleh pemerintah daerah malah disepakati untuk biaya renovasi gedung serbaguna Kelurahan Petung.
“Pertanyaannya, dengan adanya pembangunan gedung yang kini menjadi pusat latihan bulutangkis itu apakah sudah mengenai sasaran untuk kepentingan masyarakat? Padahal, gedung itu hanya berfungsi sebagai tempat rapat kelurahan, acara perkawinan dan latihan bulutangkis saja,” kata Muhammad Dinar, warga setempat, kemarin.
Ia menegaskan, pemerintah kelurahan secara berjenjang seharusnya tanggap untuk memperjuangkan aspirasi warga Tunan. Karena, ujarnya, warga di dusun itu sudah lama mandi dengan air kotor dan bau dari Sungai Tunan. Apalagi, bila air sungai meluap karena pasang air yang mengalir berbau dan tidak layak untuk keperluan mandi sekalipun.
“Kalau kondisi seperti ini terus berlarut-larut dikhawatirkan warga terjangkit penyakit kulit. Kami mengharapkan pemerintah daerah segera turun ke lapangan untuk melihat jelas pada masyarakat. APBD kita ‘kan besar mencapai angka Rp 1 triliun lebih tidak bisa mengatasi masalah kecil seperti kebutuhan air ini,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Penajam Paser Utara Raden Imam Rofii yang dihubungi koran ini, kemarin, mengatakan, pihaknya siap melayani maksimal kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Hanya saja, untuk kawasan Tunan dan sekitarnya masih terkendala belum adanya pipa distribusi. “PDAM senantiasa akan melayani masyarakat dengan menyambungkan air ke rumah-rumah warga sepanjang sudah ada pipa distribusi yang dibangun oleh PU,” kata Raden Imam Rofii.
Dikatakannya, persoalan pelayanan tidak menjadi masalah, apalagi, bila Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sudah membangunkan pipa tersier. “Soal pembangunan pipa itu masuk wilayah DPU, jadi, saya tidak punya wewenang memberikan tanggapan,” katanya. Post Date : 18 April 2013 |