Kabupaten Malang Krisis Air Bersih

Sumber:viva.co.id - 6 Maret 2014
Kategori:Air Minum

Krisis air bersih mulai melanda ribuan warga di Kabupaten Malang yang berada di Kecamatan Singosari, Kalipare, Kepanjen dan Bululawang sejak satu bulan terakhir.

Setidaknya, ada 450 kepala keluarga di Dusun Blandit, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, dan 750 KK di Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare, yang kesulitan air bersih tiap harinya. Di Kecamatan Singosari dan Kalipare, krisis air bersih hampir dialami setiap tahun.

Mata air tretes  dari sumber di Dusun Mbanyol yang terletak sekitar 3 Km dari Dusun Blandit tak mencukupi kebutuhan air bersih warga Dusun Blandit Kecamatan Singosari akibat hujan yang tak lagi turun sejak awal Agustus. 

“Sejak tidak ada hujan, sumber Tretes kering. Debit airnya sangat kecil. Saya harus menunggu berjam-jam untuk memenuhi 4 jerigen air dari tandon sumber,” kata Sunarmi, warga Dusun Blandit, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Sabtu 6 September 2014.  
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Ibu dari tiga orang anak ini setiap pagi mulai mengantre sejak pukul 03.00 WIB dini hari. Masing-masing 4 jerigen dengan kapasitas 15 liter bisa penuh sekitar pukul 05.00. Yang antre banyak, airnya juga kecil. Jadi harus sabar menunggu,” ujarnya. 
Selain menadah di sumber, kebutuhan air bersih warga setempat juga sering didapat dari air hujan. Kekeringan yang menjadi langganan diduga akan berlangsung sampai Oktober nanti. 
“Biasanya sampai Oktober itu puncaknya, sumbernya kering. Setelah itu baru turun hujan. Kalau menggali sumur di sini memang tidak ada airnya, sampai 25 meter biasanya belum keluar air,” katanya.
PMI Kabupaten Malang telah menerima laporan kekeringan dari dusun itu. Mobil pembawa air bersih dari PMI Kabupaten Malang rutin datang dua hari sekali untuk mengirimkan pasokan air bersih.  
“Untuk dua daerah itu sudah mengajukan permintaan air bersih. Setiap dua hari sekali kami datangkan mobil tangki membawa air bersih di dua kecamatan itu,” kata Sekretaris PMI Kabupaten Malang, Aprilianto, Sabtu 6 September 2014. 
Selama musim kemarau, PMI menyiapkan armada tangki air untuk mencukupi kebutuhan air bersih di daerah langganan kemarau. Setiap wilayah mendapatkan pasokan air bersih sebanyak 15.000 liter yang dikirim menggunakan tangki mobil PMI sebanyak tiga kali pengiriman.

“Kami kirim setiap dua hari sekali, kapasitas tangki sebanyak 5.000 liter,” katanya.

Selain Singosari dan Kalipare, krisis air besih juga melanda daerah lain, seperti Desa Wajak, Kecamatan Bululawang, serta sejumlah wilayah di Kecamatan Kepanjen. Sumur dangkal yang dijadikan sumber air bersih sehari-hari warga mulai kering dan tidak mengeluarkan air. 

“Awalnya, saya kira pompanya yang rusak, ternyata airnya yang menyusut sampai tidak bisa diambil. Biasanya menunggu semalam baru bisa diambil lagi,” kata Hari Setiawan, seorang warga Bululawang, Sabtu 6 September 2014. 



Post Date : 08 September 2014