|
Lingga (ANTARA) - Sejumlah daerah di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, masih kesulitan mendapat pasokan air bersih, sehingga penduduk harus mencari di tempat yang cukup jauh dari rumah mereka, kata Kepala Desa Rejai, Kecamatan Senayang, Lingga, Juandi. "Setiap musim kemarau kami harus mendayung sampan guna mencari air bersih ke sejumlah pulau-pulau," kata Juandi di Lingga, Rabu. Juandi mengatakan Desa Rejai terdapat di pulau yang cukup jauh dari Ibu Kota Kecamatan Senayang yang juga kesulitan air bersih, meski sudah ada alat pengolahan air. "Kami sangat berharap mendapat bantuan alat untuk menyuling air laut menjadi air tawar agar warga tidak kesulitan air bersih lagi," ujarnya. Tokoh masyarakat Kelurahan Senayang, Jauhari, juga mengatakan hal yang sama karena masyarakat daerah setempat sangat kesulitan air bersih setiap datang kemarau. "Sekarang alat pengolahan air sudah ada di Pulau Sebangka, tinggal pipanisasi ke rumah-rumah warga yang belum," ujarnya. Di Kelurahan Senayang, menurut dia, terdapat 700 kepala keluarga yang membutuhkan air bersih tersebut. Sementara itu, Bupati Kabupaten Lingga, Daria mengatakan bahwa Pemprov Kepulauan Riau sudah membangun tempat pengolahan air di Senayang dengan anggaran sebesar Rp7,7 miliar dan tinggal dialirkan ke rumah-rumah warga. "Pemkab Lingga pada 2013 sudah menganggarkan untuk pipanisasi ke rumah-rumah warga, diharapkan tidak ada lagi warga yang kekurangan air bersih," kata Daria. Sementara itu, Gubernur Kepri, Muhammad Sani mengatakan pemerintah akan terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat tersebut. "Semuanya bertahap, provinsi telah membantu untuk pengolahan air bersih, tugas Kabupaten Lingga untuk pipanisasi ke rumah-rumah warga," kata Gubernur. Menurut Sani, Pemprov Kepri bukan hanya berusaha memenuhi kebutuhan dasar warga akan air bersih, tetapi juga membantu dalam bidang pendidikan, kesehatan serta sejumlah program lainnya guna membantu mengentas warga kemiskin.(rr) Post Date : 28 Februari 2013 |