|
JAKARTA, KOMPAS — Belum masuk puncak musim hujan, peringatan dini sudah muncul di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Tinggi muka air waduk itu berlipat daripada biasanya mencapai +5 sentimeter (di atas permukaan laut), masuk level Siaga Satu. Ketinggian permukaan air ini tertinggi dalam setahun terakhir sejak banjir besar melanda DKI Jakarta, Januari 2013. Joko (55), operator rumah pompa Waduk Pluit, mengatakan, peristiwa ini patut menjadi perhatian karena puncak hujan belum datang. ”Kejadian ini berlangsung hari Rabu (8/1), pukul 18.00-23.00,” kata Joko, Kamis, di Jakarta. Pada saat yang sama, genangan terjadi di sejumlah kawasan di Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, genangan terjadi di 19 lokasi dengan ketinggian 20 cm-50 cm. Genangan tersebut memicu kemacetan, seperti di Jalan Mangga Dua Raya, Jalan Gunung Sahari, dan Jalan Kapuk Raya. Ketinggian permukaan air Pluit berpotensi bertambah lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang menyebut puncak hujan terjadi pada Januari-Februari 2014. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui penanganan banjir belum maksimal. Target pengerjaan sumur resapan masih kurang banyak. DKI baru mengerjakan 1.900 sumur resapan. Masih ada 2 juta sumur resapan yang dibutuhkan. Begitupun dengan perbaikan dan pengerukan saluran penghubung. Sejauh ini DKI baru memperbaiki dan mengeruk 160 saluran penghubung. Warga berharap pemerintah bergerak cepat. Dedi (40), anggota linmas RW 005, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengatakan, Jalan Gunung Sahari 7A biasa tergenang tinggi setiap kali turun hujan lebat. Genangan masuk ke rumah jika puncak musim hujan. Rabu, genangan di jalan ini hingga setinggi betis orang dewasa.(MKN/NDY/PRA/RWN) Post Date : 10 Januari 2014 |