|
MENTAYA HULU, KOMPAS — Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang merendam 44 desa, kini surut di sebagian besar wilayah. Kondisi umumnya kembali normal, tetapi warga khawatir banjir terjadi lagi karena hujan masih sering mengguyur. Di Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur, Sabtu (14/9), banjir sudah surut. Tinggal bekas lumpur menempel pada dinding rumah-rumah penduduk. Lapisan tanah kering terlihat di jalan utama di Kuala Kuayan itu. Genangan air masih ada di pekarangan beberapa rumah, tetapi tidak masuk ke dalam, dan toko pun kembali dibuka. Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, tinggal delapan desa di Kecamatan Mentaya Hulu yang terendam banjir. Mahlup (55), warga Kelurahan Kuala Kuayan, mengatakan, banjir terjadi 6 September 2013. Permukaan air terus naik hingga mencapai sekitar 1 meter. Saat ini, hujan masih turun di bagian hulu, yakni di Kecamatan Antang Kalang. Camat Mentaya Hulu Suwardi menjelaskan, kekhawatiran warga terhadap banjir akan terjadi lagi pasti ada, sebab datangnya banjir tidak dapat dipastikan. ”Saat ini, desa-desa yang masih dilanda banjir antara lain Kawan Batu, Baampah, Pahirangan, Satiung dan Penda Durian, tetapi diperkirakan sudah mulai surut,” tuturnya. Banjir disebabkan luapan Sungai Kalang dan Kuayan yang menyatu di Sungai Mentaya. Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi, saat meninjau Kelurahan Kuala Kuayan, mengatakan, jika hujan deras tidak turun di daerah hulu, desa yang terendam tidak akan dilanda banjir dalam dua hari ke depan. (BAY) Post Date : 16 September 2013 |