|
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) berencana menganggarkan dana
pendamping untuk program Pengembangan air minum (PAM) dari Kementrian
Pekerjaan Umum yang akan dibangun di kecamatan Rokan IV Koto pada 2015
mendatang.
Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Rohul Ir. H. Hafith Syukri MM, saat kunjungan Safari Ramadhan 1435 Hijriyah di Masjid Istana Desa Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto, Jumat (11/7). Acara itu turut dihadiri Sekdakab Rohul Ir. Damri Harun MM, sejumlah pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan diramaikan warga Rokan IV Koto. "Dana pendamping kita kucurkan melalui APBD Rohul tahun anggaran 2015. Jika dana tidak dianggarkan, dana APBN tidak bisa disalurkan. Tentu ini akan merugikan kita sendiri," kata Wabup Hafith pada sambutannya, sekaligus menjawab aspirasi warga Rokan IV Koto soal permintaan sarana air bersih. Menurut Wabup Hafith, besaran dana pendamping yang akan dikucurkan oleh pemerintah daerah melalui dana APBD Rohul 2015 sekitar 10 persen dari total anggaran APBN. Diakuinya, penyediaan sarana air bersih di pedesaan merupakan salah satu program prioritas utama dari Pemkab Rohul hingga 2015. Program APBN itu, dinilainya sangat membantu percepatan pemenuhan target pembangunan daerah. Apalagi, dana APBD Rohul masih bisa dibilang terbatas. "Kami berharap seluruh SKPD untuk jeli dan aktif dalam melihat program-program yang ada di pemerintah pusat. Khusunya, program yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak seperti penyediaan sarana air bersih," harap dia. Pada 2014, sambung Wabup Hafith, Pemkab Rohul diperkirakan akan mendapatkan bantuan dana APBN dari program pengembangan air minum sekitar Rp56 miliar. Sarana itu, rencananya akan dibangun di beberapa kecamatan seperti di Rambah Hilir, Rambahsamo, Ujungbatu, Kepenuhan dan Kecamatan Tandun. Masih di tempat sama, Camat Rokan IV Koto berterimakasih atas komitmen Pemkab Rohul untuk rencana penyediaan air bersih di kecamatannya. Dia mengharapkan, persoalan air bersih yang sering dikeluhkan warga, terutama pada musim kemarau bisa segera teratasi. Diakuinya, untuk pembangunan sarana air bersih itu, pihak kecamatan telah menyediakan setengah hektar lahan di Desa Koto Ruang untuk lokasi program pengembangan air minum. Penyediaan lahan sebagai pendukung agar program secepatnya terwujud tahun depan. Zaimar mengatakan warga Desa Koto Ruang masih mengeluhkan masalah air bersih dan hal itu mengganggu aktivitas warga seperti pada musim kemarang dua bulan terakhir.Post Date : 14 Juli 2014 |