Warga Lereng Merapi Krisis Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 25 Juli 2013
Kategori:Air Minum
KLATEN - Dampak aktivitas Gunung Merapi berupa letupan abu vulkanik mulai mencemari persediaan air bersih warga di empat desa.Air di bak penampungan warga yang tidak ditutup bercampur abu vulkanik, sehingga mengancam kesehatan warga dan hewan ternak. ''Bak yang tidak berpenutup tercemar abu,'' kata warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Sukiyanto, Rabu (24/7).

Dikatakannya, dusunnya berada di Desa Sidorejo paling bawah berbatasan dengan Desa Bumiharjo. Meski ketebalan abu tidak setebal di Dusun Deles, Dadapan, dan Petung tetapi dampaknya di air sama.

Warga waswas untuk menggunakan air itu bagi kebutuhan rumah tangga dan hewan ternak. Warga takut jika air tersebut tetap diminum atau untuk memasak makanan, akan berdampak pada kesehatan. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, dia mulai membeli air dari tangki swasta ukuran 5.000 liter seharga Rp 80.000.

Kondisi pencemaran akan lebih parah lagi jika rumah warga berada di tepi jalan. Sebab dengan mudah debu sisa abu vulkanik akan masuk ke rumah dan ke tandon air warga. Untuk itu yang dibutuhkan masyarakat adalah bantuan air. Camat Kemalang, Bambang Harjoko MM mengatakan, di wilayahnya hanya ada empat desa yang mengalami pencemaran air minum. ''Yakni Desa Sidorejo, Balerante, Tlogowatu dan Tegalmulyo,'' jelasnya.

Rawan ISPA Kadus I Desa Balerante, Jainu mengatakan, dampak abu di desanya tidak separah Sidorejo. Soal air desanya relatif aman, sebab suplai air berasal dari mata air Bebeng di Kabupaten Sleman. ''Sebagian besar air bukan dari bak penampungan,'' ungkapnya. Yang justru diwaspadai adalah penyakit akibat mengirup debu vulkanik.

Warga masih diuntungkan karena hujan turun cukup deras Senin malam, sehingga menyebabkan banyak abu larut dan hilang dari jalan dan permukiman. Menurut Kepala Dinas Kesehatan, dokter Ronny Roekmito M Kes, air bercampur abu vulkanik cukup berbahaya jika dikonsumsi. Untuk itu Dinas sudah mengirimkan tim ke Merapi bersama beberapa kardus masker untuk dibagikan kepada warga. Laporan data penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) memang belum ada. Namun jika terhirup lama, ISPA bisa muncul. (H34-26,15)

Post Date : 25 Juli 2013