BANJIR sepertinya
sudah menjadi masalah klasik Kota Jakarta dari tahun ke tahun. Banjir
diprediksi masih akan membayangi wilayah Jakarta dan sekitarnya di tahun 2014
ini.
Meski
curah hujan diperkirakan tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya, namun
potensi genangan air di sejumlah titik Ibu Kota masih tetap ada.
Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, wilayah Jakarta masih
dibayangi potensi hujan dengan level menengah dan genangan banjir.
Tercatat,
sejumlah titik rawan banjir di antaranya berada di wilayah Jakarta Pusat
meliputi Cempaka Putih, Gambir, Petamburan, Sawah Besar, Senen, Tanah Abang,
Kemayoran, Matraman, dan Menteng. Kemudian untuk Jakarta Timur setidaknya ada
tujuh titik rawan banjir yaitu Cakung, Kramat Jati, Pulogadung, Ciracas,
Jatinegara, Kampung Makasar, Cipayung,
Sementara
di wilayah Jakarta Barat meliputi Cengkareng, Kalideres, Taman Sari, Grogol,
Kebon Jeruk dan Kembangan. Adapun di wilayah Jakarta Utara beberapa titik juga
rawan banjir yakni Cilincing, Pademangan, Tanjung Priok, Kelapa Gading
Penjaringan, Pesanggrahan dan Koja.
Sedangkan
untuk wilayah Jakarta Selatan, daerah rawan banjir terdapat di sejumlah titik
yakni Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan,
Pancoran, Pasar Minggu, dan Tebet.
Kepala
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya mengatakan,
intensitas curah hujan khususnya di wilayah Jakarta masuk kategori
berintensitas sedang. Di awal Januari 2014 sebanyak 1 Zona Musim (ZOM) sebesar
0,3 persen, Februari 2014 sebanyak 1 ZOM (0,3 persen), Maret 2014 sebanyak 8
ZOM ( 2,3 persen), April 2014 sebanyak 1 ZOM (0,3 persen), dan Mei 2014
sebanyak 1 ZOM (0,3 persen).
Jika
dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981-2010), awal musim
hujan 2013/2014, sebagian besar daerah yaitu 192 ZOM (56,1 persen) maju dengan
rata-ratanya dan 107 ZOM (31,3 persen) sama terhadap rata-ratanya. Sedangkan
yang mundur terhadap rata-rata 43 ZOM (12.6 persen).
Meski
curah hujan masih tetap berpotensi tinggi pada 2014, namun tidak akan sebesar
banjir pada 1997 dan 2012 silam. Alasannya, curah hujan tidak bisa diprediksi
karena tergantung dengan aktivitas penguapan di Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia.
Kondisi
suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah
satu indikator banyak sedikitnya kandungan
Menghadapi
potensi banjir di Jakarta dan sekitarnya, masyarakat juga diharapkan berpartisipasi
dalam menjaga lingkungan tempat tinggalnya, yakni dengan tidak membuang sampah
sembarangan yang dapat menyumbat saluran air. Penumpukan sampah, buruknya
sistem drainase, dan minimnya daerah resapan air kerap menjadi penyebab banjir
apalagi jika curah hujan dengan intensitas lebat.
Wakil
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan pihaknya akan
terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal mengantisipasi
sekaligus tindak penanganan banjir di wilayah Jakarta.
Ihwal
tanggul di Jalan Latuharhary, Banjir Kanal Barat (BKB), Jakarta Pusat yang
sempat jebol tahun lalu akibat hujan deras, Ahok juga telah menginstruksikan
Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera melakukan inspeksi ke tanggung di Jalan
Latuharhary, Banjir Kanal Barat (BKB).
"Dinas
PU untuk melakukan inspeksi di tanggul Banjir Kanal Barat, dicek. Tanggul kita
yang siap itu Kanal Banjir Timur (BKT) karena inspeksi semua bagus. Makanya
kita ingin jangan sampai semua beban air itu ke barat," terang Ahok belum
lama ini.
BKT
ini dapat mempercepat aliran air dari 12 jam menjadi rata-rata hanya delapan
jam. Dengan adanya BKT, jumlah titik genangan diharapkan dapat ditekan sehingga
potensi banjir tidak meluas di wilayah Jakarta.
Sementara
itu, pakar tata kota Yayat Supriatna mengatakan, kesiapan Pemprov DKI Jakarta
baru akan teruji pada dua bulan awal di 2014 yakni Januari-Februari. Pemerintah
kata dia, dapat mencegah banjir di antaranya dengan menormalisasi waduk maupun
membuat sumur resapan.
Diharapkan
infrastruktur yang ada dapat mengurangi titik genangan air kala hujan turun
dengan intensitas tinggi.
“Jika
ada pengurangan titik genangan air, maka Pemprov telah berhasil mencegah banjir
itu. Jadi kita lihat saja ke depannya,” ujar Yayat.
Post Date : 02 Januari 2014
|