|
ENDE, KOMPAS — Masyarakat di Pulau Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, sejak satu tahun terakhir mulai membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Warga mulai terbiasa mencuci tangan sebelum makan, tidak membuang air besar atau sampah di sembarang tempat, dan meminum air setelah dimasak.
Sebelumnya, masyarakat tidak terbiasa dengan perilaku hidup sehat tersebut. Dengan kondisi daerah di mana air bersih sulit diperoleh, tidak heran jika penyakit diare sejak lama sering menjadi kasus luar biasa di Pulau Ende. ”Kami warga Pulau Ende belakangan ini mulai malu membuang air besar di bibir pantai atau di sembarang tempat. Rata-rata keluarga kini memiliki jamban meski berupa bangunan sederhana,” kata H Abu Gefar (56), warga Desa Padera, Senin (1/9). Hal itu, kata Abu, berkat bantuan Coca Cola Foundation Indonesia (CFI) bersama Kantor Urusan Khusus Presiden untuk Millennium Development Goals, dan Mercy Corps Indonesia yang sejak satu tahun lalu giat mendorong warga Pulau Ende melaksanakan pola hidup sehat. Guna mendukung gerakan tersebut, CFI bersama mitranya, antara lain, menyediakan 34 wadah penyulingan air laut yang disebut desalinator. Fasilitas tersebut disebarkan ke semua sekolah, puskesmas, dan sembilan desa. Penampung air hujan milik warga juga dibenahi. Senin, Ketua CFI Titie Sadarini menyerahkan bantuan-bantuan itu kepada Camat Pulau Ende Muhammad Sahab. ”Sekarang saatnya masyarakat Pulau Ende harus bangkit dan mengubah perilaku dengan pola hidup sehat,” kata Muhammad Sahab. (ANS) Post Date : 03 September 2014 |