|
Pemerintah Kota Palembang dapat lagi bantuan dari pemerintah Australia melalui lembaga AusAID. Bantuan itu berupa dana senilai Rp 16 miliar untuk pembangunan fisik sanitasi perkotaan atau instalasi pembuangan air limbah di permukiman. “Dana itu untuk 2.000 sambungan pembuangan air limbah komunal,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palembang M Sapri Nungcik, Beberapa waktu lalu. Ia menerangkan, bantuan yang bersifat hibah ini meneruskan perjanjian kerja sama pemerintah Australia dan pemerintah Indonesia, dalam perbaikan infrastruktur di kabupaten dan kota. Pendana pembangunan IPAL komunal dengan sistem reimburse) atau diganti. Artinya, Pemkot menalangi dulu, baru setelah proyek selesai dana diganti AusAID. Menurut Sapri, Pemkot Palembang kini lagi menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk proyek ini. DED ditargetkan selesai Desember mendatang. “Setelah itu, tahun depan baru pengerjaan fisiknya. Di mana dalam setiap sambungan langsung ke IPAL nilainya berkisar Rp 4 juta,” Sapri menerangkan. Sapri melanjutkan, ada lima titik yang ditarget untuk pembangunan IPAL komunal. Hanya saja tahap pertama lebih difokuskan pada dua titik saja, dengan skala minimal pembangunan IPAL 200 : 1. Maksudnyam dalam 1 IPAL komunal akan tersambung dengan 200 rumah warga. “Lokasi yang dipilih masih menunggu hasil DED,” ujar Sapri. Sementara itu, Wakil Wali Kota Palembang, Harnojoyo, mengatakan, pembangunan IPAL komunal ini bertujuan agar ada pengolahan air limbah rumah tangga sebelum limbah itu masuk ke sungai. “Dengan begitu kandungan racun pada limbah tidak mengotori sungai,” ujar Harnojoyo, seraya menambahkan, program hibah ini hanya untuk kota dengan penduduk di atas 1 juta jiwa.
Post Date : 15 Oktober 2014 |