|
Metrotvnews.com, Jakarta: Landfill gas dinilai sebagai
solusi mengatasi krisis energi, polusi lingkungan, dan perubahan iklim
sekaligus pengelolaan sampah. Saat ini pemanfaatan produk dari dekomposisi sampah ini untuk pembangkit listrik di Indonesia berada di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, dengan produksi listrik sebesar 10 MW. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim menjelaskan landfill gas memiliki komposisi utama 30-60% metana (CH4) dan 70-40% karbon dioksida (CO2). Metana dikenal sebagai gas rumah kaca yang memiliki 23 kali dampak pemanasan global yang lebih besar dibanding karbondioksida. "Dengan memperhitungkan komposisinya, maka landfill gas dapat dimanfaatkans ebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga listrik," ujarnya ketika membuka Seminar "Capacity Building on Landfill Gas Utilization in ASEAN" di Hotel Ciputra, Jakarta, Selasa (5/3). Pada kesempatan yang sama, Vice Managing Director PT Godang Tuajaya, L F Lumbontoruan yang merupakan pengelola TPST Bantargebang mengatakan pihaknya sudah mengembangkan teknologi ini sejak 2009 dan mulai beroperasi penuh pada 2010. Hingga kini pembangkit listrik landfill gas dengan nilai investasi sebesar Rp 700 miliar ini memproduksi listrik sebesar 10 MW, hasil dari 270 sumur gas dekomposisi sampah yang berasal dari wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. "Listrik yang dihasilkan dari landfill gas Bantargebang dibeli oleh PLN dengan harga Rp 850 per kwh," kata dia. Ia mengatakan produksi landfill gas belum maksimal lantaran sampah masih bercampur antara sampah organik dan sampah non organik dengan komposisi 55% sampah organik. Supaya produksi lebih optimal, kedepan akan dibangun konstruksi pemilahan sampah. "Akan ada pemilahan, kita bangun konstruksi pemilahan sampahnya," ujarnya. Dengan demikian, diharapkan produksi listrik dari landfill gas akan bertambah menjadi 25 MW pada tahun 2014. "Kedepan akan dikembangkan terus. Salah satu maksud kita ikut capacity building ini dalam rangka pengembangan, kapasitas akan dinaikkan jadi 25 MW pada tahun," jelasnya. Selain pembangkit listrik dari landfill gas, PT Godang Tuajaya bekerjasama dengan Pertamina membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) untuk menghasilkan listrik sebesar 120 MW. Post Date : 05 Maret 2013 |