|
Unit Pelayanan Teknis Dinas
(UPTD) Kebersihan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Bandung Barat (KBB),
mengaku kewalahan dengan terus bertambahnya permintaan pengangkutan sampah oleh
masyarakat. Hal ini disebabkan karena terbatasnya armada pengangkut sampahyang beroperasi. Kepala UPTD Kebersihan, Nuryadi Adiwinata, mengatakan beberapa
bulan ini pihaknya kerap dibuat kewalahan oleh tingginya permintaan
pengangkutan sampah terutama dari
wilayah permukiman padat dan kawasan perumahan. Ia pun mengaku serba salah menghadapi banyaknya permintaan baru
tersebut. Sebab, jika seluruh permintaan itu disanggupi, ia khawatir pelayanan
pengangkutan sampah kepada
masyarakat menjadi tidak optimal. Menurutnya, dengan bertambahnya permintaan
pengangkutan baru, bisa jadi pengangkutan sampah lama hanya dapat dilakukan satu kali dalam sepekan. "Namun jika kami menolak, kami bisa disalahkan. Kalau kami penuhi,pengangkutan sampah bisa lebih lama. Akhirnya banyak sampah yang menumpuk," kata Nuryadi kepada wartawan, Minggu (2/6/2013). Nuryadi mengatakan dengan jumlah armada yang hanya sekitar 22 unit kendaraan, membuat pihaknya kerepotan dan dibuat kewalahan dengan tingginya volume angkut sampah, namun tidak sebanding dengan jumlah armada yang ada.
Permintaan pengangkutan sampah, ujar Nuryadi, berjumlah sekitar
20 titik yang tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Ngamprah,
Padalarang, Lembang, Cisarua, Parongpong, Batujajar, dan Cihampelas. "Di
wilayah tersebut memang banyak muncul perumahan-perumahan baru," katanya. Nuryadi mengatakan pihaknya memiliki jadwal pengangkutan sampahrutin yang berjumlah sebanyak 120
tempat pembuangan sampahsementara
termasuk lima TPS besar di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Batujajar,
Pasar Tagog Padalarang, Jalan Gedonglima, Pasar Lembang, dan Kota Baru
Parahyangan. Tingginya permintaan pengangkutan sampah yang tidak sebanding dengan jumlah armada yang dapat beroperasi,
menurut Nuryadi, banyak memunculkan tempat pembuangan sampah (TPS) liar
khususnya di wilayah Lembang, Batujajar, dan Ngamprah. Kepala DCKTR KBB Anugrah mengatakan tahun ini pihaknya berencana
menambah armada truk jenis dump truck sampah. Dana untuk penambahan dua atau
tiga unit truk tersebut, kata Anugrah, bersumber dari anggran pendapatan
belanja daerah KBB. Menurut dia, penambahan armada akan berdampak kepada
peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor persampahan. "PAD
dari retribusi sampah pada 2012 lalu
sekitar Rp 1,1 miliar," ujarnya.
Post Date : 05 Juni 2013 |