Antisipasi Kemarau, Disiapkan 140 Jaringan Pasokan Air Bersih

Sumber:pikiran-rakyat.com - 24 Mei 2013
Kategori:Air Minum

Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Cianjur menyiapkan sekitar 140 jaringan air bersih untuk hadapi kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Sejumlah jaringan tersebut pun sudah mulai diuji coba.

Kepala Distarkim Kabupaten Cianjur, Yoni Raleda saat ditemui usai suatu acara di Pendopo Cianjur, Jalan Siti Jenab, Cianjur, Kamis (23/5/2013) mengatakan saat ini cuaca memang diprediksi memasuki musim kemarau. Kondisi itu berdampak terhadap pasokan air bersih terhadap masyarakat.

"Kondisi cuaca saat ini kita lebih konsen memantau pasokan air bersih. Kita akan optimalisasikan jaringan-jaringan air bersih yang sudah dibangun dulu," katanya.

Jaringan air bersih di Kabupaten Cianjur yang ditangani kelompok swadaya masyarakat (KSM) saat ini, kata Yoni, tercatat lebih kurang sebanyak 140 jaringan tersebar di wilayah utara, selatan, dan tengah. Bahkan beberapa jaringan di Kecamatan Haurwangi, saat ini sedang dilakukan uji coba jaringan karena bangunan yang lama sudah terlalu lama.

"Uji coba ini untuk mengetahui sampai sejauhmana jaringan bisa digunakan sebelum didistribusikan ke masyarakat. Upaya uji coba ini juga untuk mengidentifikasi titik-titik mana saja jaringan yang mengalami kerusakan," katanya.

Sumber-sumber air di wilayah Cianjur, kata Yoni, dinilai mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Hanya saja memang harus diperbaiki dulu jaringan-jaringan yang sudah ada agar pasokan bisa lancar.

"Infrastruktur banyak yang sudah mulai rusak untuk memasok air bersih. Oleh karena itu, tahun ini kami sedang benar-benar fokus melakukan perbaikan jaringan di beberapa kecamatan," ucapnya.

Sebelumnya, Camat Agrabinta, Rustandi menginginkan, agar di wilayahnya ada sumur bor sehingga saat terjadi musim kemarau tidak akan mengalami kekeringan. Apalagi di wilayahnya tidak terdapat jaringan irigasi teknis. "Kami menginginkan bisa ada sumur bor," tuturnya.

Pasalnya, tahun lalu ketika terjadi musim kemarau, kata Rustandi, sedikitnya 2.000 hektare sawah tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Agrabinta terancam kekeringan menyusul musim kemarau. Terlebih, hampir semua areal persawahan di Kecamatan Agrabinta merupakan sawah tadah hujan.

"Ketika musim kemarau tiba, areal persawahan di wilayah kami pasti mengalami kekeringan. Cukup sulit menyiasatinya agar tidak terjadi kekeringan," ujarnya.

 



Post Date : 27 Mei 2013