|
[BEKASI] Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, terutama Minggu (10/2) malam, menyebabkan sekitar 800 rumah di Desa Jayasakti dan Pantai Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terendam air setinggi 60-75 sentimeter (cm). Hingga Senin (11/2) pagi, genangan di kawasan itu makin tinggi. Selain itu, volume Kali Ciherang yang berada di sepanjang wilayah dua desa di sana juga meningkat drastis dibanding hari biasa. Warga Desa Pantaijaya Maman (46) mengungkapkan, tanggul Kali Ciherang yang bersebelahan dengan desa itu sudah mulai terkikis sepanjang 15 meter akibat derasnya air. Warga di sekitar pinggiran kali itu saat ini makin takut mengingat debit kali semakin besar yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan tanggul pecah. "Kalau tanggulnya pecah, rumah penduduk dua desa akan tenggelam. Debit kali Ciherang dan Sungai Citarum cenderung meningkat akibat hujan yang masih melanda beberapa wilayah di Jawa Barat," kata Maman, ketika dihubungi SP, Senin pagi. Meski ketinggian air semakin meningkat di rumah warga, namun warga belum mengungsi ke tempat yang lebih aman. Warga di dua desa itu juga sangat mengharapkan bantuan makanan karena sudah tidak memiliki stok makanan. Camat Muara Gembong Mujahirin mengaku volume air Kali Ciherang hingga Senin semakin besar akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Bekasi dan sekitarnya. Kali Ciherang yang merupakan anak sungai Citarum sudah tidak mampu lagi menampung volume air hujan baik yang turun di Bekasi maupun air kiriman yang masuk ke Sungai Citarum. Dia juga khawatir dengan sudah terkikisnya tanggul Sungai Citarum. "Sepanjang 150 meter tanggul di Desa Pantaibakti dikhawatirkan pecah. Kalau tanggul itu pecah maka akses menuju Kecamatan Muara Gembong akan lumpuh dan seluruh rumah akan tenggelam," tambah Mujahirin. Dijelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN setempat untuk memadamkan aliran listrik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mujahirin mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menyalurkan bantuan karena harus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi. "Kali Ciherang meluap sejak akhir pekan lalu. Jadi, bantuan makanan masih dalam tahap perencanaan dengan Pemkab Bekasi," kata Mujahirin kepada SP, Senin pagi. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Heri Soeheri mengaku belum menerima laporan dari Kecamatan Muara Gembong perihal bencana banjir dan tanggul pecah di wilayah itu. "Kami masih menunggu laporan dari Camat Muara Gembong. Wilayah itu setiap tahun pasti terkena banjir jadi, sudah biasa memberikan bantuan makanan ke sana," kata Heri. [HTS/Y-4] Post Date : 11 Februari 2008 |