PANGKALAN BALAI – Diperkirakan masih sebanyak 80% masyarakat Banyuasin belum mendapatkan air bersih. Pemenuhan kebutuhan air bersih diperoleh dengan menampung air hujan atau memanfaatkan air sungai.
Direktur PDAM Tirta Betuah Dadang Sukomdi mengungkapkan, saat ini masih banyak warga Banyuasin yang belum mendapatkan air bersih siap pakai untuk kebutuhan hidupnya. Untuk saluran PDAM saja, sampai 2011 baru dinikmati 20% masyarakat Banyuasin. Dadang mengatakan, kebutuhan air bersih melalui saluran PDAM baru dirasakan masyarakat di Kecamatan Betung, Banyuasin III, Talang Kelapa, sebagian Banyuasin I, Makatijaya, dan Banyuasin II.
“Banyuasin ini masih sulit mencari suplai air bersih,”ujar Dadang Sukomdi di Pangkalan Balai kemarin. Dadang mengakui, sebagian besar topografi Kabupaten Banyuasin merupakan perairan. Namun, pengelolaan sumber air dengan tingkat keasaman yang lebih tinggi memerlukan biaya lebih besar. “Suplai air banyak,tapi kadar asamnya tinggi, karena itu untuk pengolahannya butuh anggaran lebih besar,”ungkapnya. Dadang membandingkan dengan Kota Palembang yang mendapatkan suplai air bersih yang juga dari Sungai Musi.Suplai air bersih di Palembang memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah.“Posisi Banyuasin ini airnya lebihdekatdenganmuara laut.Itu mengapa asamnya lebih tinggi dan lebih sulit mengelola menjadi air bersih siap pakai bagi masyarakat di perairan Banyuasin,”ucap Dadang.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, PDAM bersama Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) di beberapa desa telah berhasil mengelola air bersih dengan metode water treatment plan (WTP). Salah satunya yakni di Desa Sri Mulyo, Kecamatan Muara Padang. Kepala Dinas PUCK Kabupaten Banyuasin Zulkarnain mengatakan, pengembangan pemenuhan kebutuhan air bersih akan terus dilakukan, mengingat saat ini baru 20% masyarakat Banyuasin yang merasakan air bersih. “Selain dengan WTP,teknologi suling dan pengendapan air rawa masih akan terus dicoba,”ujarnya. tazmalinda
Post Date : 18 April 2011
|
