80 Ribu Warga Klaten Kesulitan Air Bersih

Sumber:Media Indonesia - 17 Juli 2009
Kategori:Air Minum

SEKITAR 80 ribu penduduk di 32 desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami kesulitan air bersih. Kondisi kekeringan yang teramat parah terjadi di kawasan lereng Gunung Merapi, meliputi 28 desa yang berada di Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Tulung, dan Jatinom.

Sumber air dan bak penampungan air milik penduduk kering sejak sebulan lalu. "Untuk menanggulangi daerah yang dilanda kekeringan, Pemerintah Kabupaten Klaten sejak 1 Juli lalu telah mengirim bantuan air bersih dengan mengerahkan tiga mobil tangki," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Klaten Rantiman di kantornya, kemarin.

Pengiriman bantuan air sementara diprioritaskan bagi penduduk di daerah lereng Gunung Merapi. Setiap hari didrop untuk tiga desa masing-masing sebanyak 2-3 tangki.

Kecuali untuk di desa puncak seperti Tegalmulyo, pengedropan air maksimal hanya dua tangki.

Sementara itu, Camat Kemalang Suradi mengemukakan bantuan air dari peme-rintah daerah itu belum mencukupi standar kebutuhan masyarakat.

Karena itu, ia mengimbau kalangan swasta untuk turut membantu penduduk yang saat ini kesulitan air bersih.

Adapun harga air bersih di Desa Tegalmulyo kini mencapai Rp150 ribu per tangki.

Akibat kemarau, puluhan ribu hektare sawah di beberapa daerah pantura seperti Tegal, Pemalang, dan Kendal, Jawa Tengah, tidak dapat lagi ditanami. Hal itu akibat 22 bendungan di daerah itu mengalami penyusutan debit air cukup drastis.

Di Pemalang 12 ribu ha sawah yang ada di Kecamatan Ampelgading, Taman, dan Petarukan, tak dapat lagi ditanami akibat kesulitan air setelah terjadi penyusutan air yang cukup drastis di Bendungan Sukowati.

Kondisi yang lebih berat terjadi di Tegal, dari 20 bendungan yang ada, 14 bendungan di antaranya mulai mengalami penyusutan yang cukup signifikan.
Di Kendal lima bendungan, yaitu Kedungasem, Sojomerto, Kedungpengolon, Juero, dan Kedungsuren, mengalami penyusutan hingga 40% jika dibandingkan dengan kondisi normal.

Akibatnya 18 ribu hektare sawah yang mengandalkan pengairan dari bendungan tersebut terancam tak ada pengairan dan diberlakukan penggiliran air empat hari sekali. (JS/AS/UL/DY/N-1)



Post Date : 17 Juli 2009