80 Persen Toilet di Medan Tak Sehat

Sumber:Kompas - 02 Juni 2008
Kategori:Sanitasi

Medan, Kompas - Kondisi toilet di Kota Medan 80 persen tidak sehat. Penilaian itu berdasarkan penelitian di enam kecamatan oleh Jaringan Kesehatan Masyarakat. Di Medan bagian utara, sebagian masyarakat malah tidak mempunyai toilet. Sejumlah indikator menjadi tolok ukur kebersihan toilet itu.

”Ini penting dalam konteks menjaga kebersihan air. Jika toilet dan tempat pembuangan kotoran tidak sehat, jangan harap kualitas air akan terjaga,” kata Komisaris Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) dr Delyuzar seusai diskusi bertajuk ”Sumber Air dan Kejadian Diare di Bawah Tiga Tahun” oleh Environmental Service Program (ESP) di Medan.

Indikator kebersihan toilet itu, tuturnya, didasarkan dari bau, ada atau tidak adanya lalat, dan ada atau tidak adanya kotoran. Delyuzar mengatakan, daerah yang menjadi objek penelitiannya terdapat di enam kecamatan di Medan, antara lain Kecamatan Medan Denai, Medan Amplas, Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Deli, dan Medan Labuhan.

Di Medan bagian utara, hanya 40 persen warga saja yang mempunyai toilet. Mereka umumnya pendatang di kawasan itu, sedangkan penduduk asli rata-rata tidak mempunyai toilet karena mereka membuang kotoran manusia langsung ke sungai terdekat. Tidak adanya toilet ini, katanya, erat kaitannya dengan tingkat perekonomian warga. Mereka tinggal di kawasan yang sempit sehingga tidak ada ruang membangun toilet.

Salah satu solusi yang dia tawarkan adalah membuat tempat pembuangan kotoran manusia bersama. Warga yang membangun toilet tidak perlu membangun tempat pembuangan lagi.

Staf Penjangkauan Publik dan Komunikasi ESP Medan, Darmanyah Lubis, mengatakan, pengurangan angka diare erat kaitannya dengan ketersediaan air bersih. ESP, tuturnya, memfasilitasi program pemipaan air bersih ke 3.300 keluarga miskin di Medan. Menurutnya, ini penting untuk mengurangi penderita diare di Medan khususnya.

Saat ini, berdasarkan penelitian ESP, kondisi sanitasi di kawasan Sungai Deli memburuk. Berdasarkan data yang dihimpun ESP, setiap tahunnya di Sumut terdapat sekitar 132.000 warga yang terserang diare. Sebanyak 48.000 penderita terdapat di Medan.

Pada awal 2007 sampai akhir 2007, ESP meneliti perilaku warga dalam mengonsumsi air di Medan, Deli Serdang, dan Karo. Di Sumut pada umumnya, kualitas lingkungan—khususnya sumber daya air dan kondisi sanitasi lingkungan di pinggiran kawasan sungai—semakin menurun kualitasnya.

Sejumlah sungai di Sumut dalam kondisi kritis. Pantauan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah menyebut, 70 persen penurunan kualitas air Sungai Deli disebabkan limbah domestik. (NDY)



Post Date : 02 Juni 2008