BANJARMASIN -- Sedikitnya 80 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terendam air. Kondisi ini merupakan dampak dari luapan Sungai Balangan dan Sungai Tabalong yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Kantor berita Antara melaporkan, berdasarkan data dari Badan Kemasyarakatan Kabupaten HSU, Selasa (20/4), selain merendam 80 desa, air juga merendam sebagian besar jalan, rumah, dan puluhan sekolah di daerah tersebut.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sejak beberapa hari terakhir, sekolah-sekolah terpaksa diliburkan. Kondisi sekolah memang tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar karena ruang kelas digenangi air.
Banjir besar, yang melanda daerah tersebut sejak beberapa hari terakhir, juga melanda sebagian besar perkantoran di Kota Amuntai, ibu kota Kabupaten HSU.
Sebagian besar perkantoran di kota tersebut terendam air hingga di atas 40 cm, bahkan jalan utama kini berubah layaknya kolam renang yang dijadikan arena mandi oleh warga dan anak-anak sekitar.
Perkantoran yang terendam air, antara lain kantor Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, kantor Dinas Pekerjaan Umum, dan kantor Polres. Sejak terjadi banjir, seluruh kantor tersebut dipenuhi air sehingga sangat mengganggu kegiatan pelayanan masyarakat ataupun kegiatan seluruh pegawai di sana. Beruntung, banjir belum masuk ke dalam kantor Pemda HSU walaupun sudah mencapai halaman kantor. Hal itu karena lokasi kantor pemda lebih tinggi dibandingkan pusat perkantoran lainnya.
Kasubdin Pemberitaan Humas HSU, Halidiyah, mengatakan, desa-desa yang terendam tersebut, antara lain di Kecamatan Amuntai Utara terdapat 26 desa, yang terdiri atas 4.207 rumah, 16 mushala atau langgar, 13 sekolah, dan hampir seluruh ruas jalan di daerah tersebut.
Selanjutnya, di Kecamatan Haur Gading terdapat delapan desa yang terendam air, Kecamatan Banjang 18 desa, dan Kecamatan Amuntai Tengah 11 desa. Sedangkan Kecamatan Amuntai Selatan terdapat 12 desa yang terendam, kemudian beberapa desa di Kecamatan Sungai Pandan. Khusus Kecamatan Tabukan, belum ada rumah yang terendam, tetapi beberapa ruas jalan dilewati luapan air.
Kecamatan Babirik menjadi salah satu kecamatan yang paling parah terkena banjir. Hampir seluruh desa dan 100 rumah warga kini terendam air.
Di Kecamatan Danau Panggang, baru dua desa yang terendam dan diperkirakan akan bertambah lebih banyak karena kecamatan tersebut berada di daerah paling rendah lokasinya sehingga seluruh luapan air menuju daerah tersebut.Selain itu, air juga merendam sebagian rumah warga di Kecamatan Paminggir.
Air juga merendam ratusan hektare areal persawahan, perkebunan, juga kolam-kolam perikanan. Mengantisipasi agar banjir tidak meluas, kata Halidiyah, kini Pemkab HSU telah melakukan pengerukan seluruh selokan dan drainase sehingga air bisa mengalir lebih cepat. Selain itu, juga telah dipasang karung berisi pasir untuk menahan luapan air yang lebih besar.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Tabalong, Kabupaten Banjar, Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Batola. Saat ini, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Kalsel sedang melakukan peninjauan ke seluruh lokasi banjir.
Kasubdin Penanggulangan Bencana, Said Ali, mengatakan, untuk Kabupaten Banjar, banjir kini turun ke daerah yang lebih rendah lokasinya, antara lain Kota Martapura dan Sungai Tabuk. ''Saat ini kita sedang melakukan pendataan" sadewo
Post Date : 21 April 2010
|