|
SEBANYAK 700 ribu warga di seluruh Bali tak memiliki akses jamban. Karenanya jumlah tersebut diduga buang air sembarangan alias beol di sembarang tempat. Kadiskes Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan, warga Bali yang memiliki akses terhadap jamban sebenar 82 persen. Artinya masih ada 18 persen yang belum memiliki akses. Nah dengan jumlah penduduk Bali saat ini yang mencapai 4,1 juta, maka, 18 persen dari jumlah penduduk Bali yang tak punya akses jamban mencapai 700 ribu. Menurut Suarjaya ada beberapa faktor mengapa ratusan ribu orang di Bali masih beol tidak pada tempatnya. “Ada banyak faktor, di antaranya minimnya akses air bersih, lahan yang sempit dan perilaku masyarakat itu sendiri,” ujar Suarjaya. Namun menurutnya, yang terberat dalam peningkatan akses terhadap jamban adalah peningkatan akses terhadap air bersih. “Saat ini hanya 86 persen masyarakat Bali yang memiliki akses terhadap air bersih,” ujar dia. Kata dia, tanpa air bersih, maka ketersediaan jamban menjadi percuma. “Kalau tidak ada air percuma juga kita bantu jamban,” ujarnya. Suarjaya mengatakan, jumlah penduduk Bali saat ini mencapai 4,1 juta. Dengan demikian, 18 persen dari jumlah penduduk Bali itu mencapai 700 ribu. “Memang masih tinggi masyarakat kita yang buang air besar sembarangan,” katanya. Mereka biasanya beol di sungai, pekarangan, kebun, dan sawah. Hal itu terjadi di seluruh Bali. Namun terbesar ada di daerah Karangasem, Buleleng, Bangli. Post Date : 19 September 2014 |