|
Musim kemarau saat ini mengharuskan PDAM Tirta Musi untuk menyiapkan air bersih cadangan. Upaya itu untuk menjamin kualitas layanan terhadap semua pelanggannya.
Dijelaskan Direktur Teknik PDAM Tirta Musi, Ir Stephanus, berdasarkan budaya masyarakat, air bersih banyak dibutuhkan pada rentang waktu 04.30-07.00 WIB dan 16.00-19.00 WIB. Namun kondisi lapangan, pelanggan sangat membutuhkan air pada pukul 13.00-15.00 WIB. “Dengan kemarau seperti sekarang, debit air sungai sangat rendah. Air baru pasang pada malam hari, itu pun relatif kecil. Ini sangat memengaruhi volume air bersih yang dapat diproduksi,” katanya. Karena itu, PDAM Tirta Musi menyiasatinya dengan cara memproduksi air bersih dan disimpan pada reservoir di lima instalasi pengolahan air (IPA). Di IPA Ogan sekitar 12 ribu meter kubik, IPA 3 Ilir sebanyak 6.000 meter kubik, IPA Borang 2.600 meter kubik, IPA Poligon 300 meter kubik, dan IPA Karang Anyar 1.200 meter kubik. “Air yang diproduksi pada kelima IPA ini akan disimpan dahulu. Akan digunakan untuk menambah kebutuhan air bersih pada saat mendesak,” imbuh Stephanus. Ia menyatakan, hingga sekarang, tidak ada gangguan dalam pelayanan air bersih kepada pelanggan. Kecuali karena memang ada pekerjaan/perbaikan terjadwal dan pemadaman listrik dari PLN. Untuk produksi saat ini, tetap, malah ditingkatkan. Jika bulan lalu 9,6 juta meter kubik, bulan ini (September) bisa mencapai 10 juta meter kubik. “Untuk pendistribusian, bulan lalu di kisaran 9,4 juta meter kubik, sedangkan bulan ini 9,6 juta meter kubik,” bebernya. Hanya saja, ada peningkatan tingkat kekeruhan air baku dibandingkan tahun lalu. Kalau pada kemarau tahun lalu 80 NTU, saat ini mencapai 120 NTU. “Angka ini sangat tinggi, lebih kurang ada peningkatan 70 persen dari tingkat kekeruhan tahun lalu,” tutur Stephanus. Untuk suhu air, juga mengalami peningkatan sebesar 1,5 derajat Celsius. “Itu menandakan hutan semakin gundul,” pungkasnya. Hari ini (22/9), distribusi air bersih untuk sekitar 53 ribu pelanggan PDAM Tirta Musi di kawasan Seberang Ulu (SU) akan terganggu. Lamanya mencapai 12 jam, mulai pukul 10.00-22.00 WIB. PDAM Tirta Musi akan memisahkan sumber distribusi air bersih dari IPA Ogan yang dianggap sudah overkapasitas. Inti dari pekerjaan ini, mengubah sumber distribusi air bersih untuk wilayah Kertapati dan SU I. Jika sekarang berfungsi ganda, maka akan dipisahkan. “Dengan begitu, pasokan air bersih untuk pelanggan di Kertapati lebih terjamin. Sedangkan untuk pelanggan SU I, akan ditingkatkan kualitas pelayanannya,” tukasnya. Stephanus berharap, pekerjaan ini tidak diganggu dengan pemadaman listrik dari PLN. “Kami mengimbau seluruh pelanggan untuk menyiapkan diri karena air bersih akan setop mengalir sekitar 12 jam,” imbuhnya. Kapasitas IPA Ogan saat ini hanya 600 liter per detik. Sedangkan yang dioperasionalkan, sudah mencapai 750 liter per detik. Mau tidak mau ada pembagian distribusi supaya seluruh pelanggan terlayani air bersihnya.
Post Date : 22 September 2014 |