|
Penyelenggaraan Car
Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi, Solo, setiap Minggu pagi,
ternyata menyisakan sampah yang tidak sedikit. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)
mencatat, sedikitnya tiga ton sampah berupa plastik, sisa makanan dan kertas
selebaran, memenuhi area penyelenggaraan kegiatan bebas kendaraan bermotor itu. “Untuk membersihkan sampahnya saja kami
membutuhkan waktu hingga empat jam, dengan mengerahkan 20 personil tukang sapu
dan 20 tukang angkut sampah,” ungkap Kepala DKP, Hasta Gunawan, Selasa (4/6). Sebagian besar sampah tersebut, lanjut dia,
dihasilkan pengunjung CFD. Hasta mengakui, banyaknya sampah yang berserakan
pasca-CFD itu juga disebabkan minimnya sarana tong sampah di Jalan Slamet
Riyadi, terutama di kawasan city walk. "Tidak sedikit tong sampah di
sepanjang city walk rusak atau bahkan hilang. Mungkin ada
tangan-tangan jahil yang merusak fasilitas itu," katanya. Karena itu, DKP berencana menggelar
sayembara desain tong sampah antimaling, untuk mengganti fasilitas penampungan
sampah yang hilang. Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan
Pasar (DPP), Subagiyo, mengeluhkan perilaku pedagang kaki lima (PKL) CFD yang
selalu meninggalkan sampah usai berjualan. Tak heran, DPP berniat memperketat
pengawasan kepada para PKL agar mau membersihkan lokasi jualannya dari sampah,
usai kegiatan.
Post Date : 05 Juni 2013 |