Kementerian Lingkungan Hidup mencatat seluruh Bank Sampah yang ada saat
ini mampu menghasilkan uang mencapai Rp 15,7 miliar per bulan.
"Saat
ini ada 1.195 Bank Sampah di 58 kabupaten kota dengan 106.000 tenaga kerja dan
menghasilkan Rp 15,7 miliar setiap bulan pendapatan dari Bank Sampah,"
kata Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Sudirman di
Probolinggo, Ahad (7/7).
Sudirman
mengatakan, awalnya kehadiran Bank Sampah hanya untuk mengatasi permasalahan
sampah yang ada sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola
sampah.
"Tapi
pengelolaan sampah bukan hanya menjadikan kota bersih atau cantik tapi juga
memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat," tambah Sudirman.
Ia
mengklaim bahwa Bank Sampah sudah berhasil memberikan dampak ekonomi kepada
masyarakat dan hal itu memang diharapkan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Sekarang orang bayar listrik dengan sampah, sampah ditabung ke Bank
Sampah dan menghasilkan uang," katanya.
Bank
Sampah merupakan teknik pengelolaan sampah dengan mengadopsi manajemen
perbankan, tapi yang menjadi alat transaksi adalah sampah bukan uang seperti di
bank lain.
Bank
Sampah memiliki direktur dan petugas teller yang akan menerima dan menimbang
sampah. Setiap sampah yang ditabung, dinilai dengan sejumlah uang dan setiap
nasabah memiliki buku tabungan.
Bank
Sampah selain bermanfaat membantu mengurangi jumlah timbunan sampah juga
menciptakan nilai ekonomi dalam pengelolaan lingkungan.
Post Date : 08 Juli 2013
|