|
PURWAKARTA– Delapan desa di Kecamatan Plered dan Darangdan secara tegas menolak proyek pipanisasi PDAM dengan air baku bersumber dari Bendungan Cisomang. Alasannya, pengambilan air dari bendungan yang berada di perbatasan Purwakarta dengan Kabupaten Bandung Barat itu, merupakan satu-satunya sumber irigasi untuk keperluan ratusan hektare sawah. Proyek PDAM untuk penambahan jaringan volume air bagi Kecamatan Tegalwaru ini sebenarnya sudah berjalan sejak April.Hingga kini BUMD telah menyedot sebanyak 200 liter per menit.Karena adanya keinginan memperluas layanan air bersih, pendistribusian pun ditambah tiga kali lipat dari volume sekarang. Besarnya volume yang selama ini disedot membuat debit air bendungan menyusut drastis. Akibatnya, dengan penambahan penyedotan,bendungan itu bakal kering.Apalagi di musim kemarau seperti sekarang, penyusutan akan semakin cepat terjadi, terutama di delapan desa, masing-masing Desa Sempur,Cibogogirang,Cibogohilir, Palinggihan, Citeko, Gandasoli, Gandamekar, serta Rawasari. Kepala Desa Citeko Andriani mengungkapkan,luas sawah irigasi teknis yang dialiri air Bendungan Cisomang seluas 150 hektare. Desanya sendiri merupakan ujung irigasi, atau wilayah terjauh yang dialiri bendungan tersebut dengan jarak sekitar lima kilometer. “Di saat kami kesulitan air, PDAM malah ingin menambah volume untuk disedot. Padahal, keperluan air bersih, baik di desa kami maupun yang lainnya, masih dapat tertanggulangi dengan air sumur.Kami minta agar proyek ini tidak dilanjutkan,” ungkap Andriani. Hal senada juga ditegaskan Sekretaris Desa Sempur Wandi Ariawangsa bahwa proyek penambahan volume air bersih PDAM sama sekali tidak menguntungkan bagi petani di wilayahnya. Sebab, sawah irigasi teknis seluas 42 hektare bakal kehilangan sumber air. Pihaknya pun berkali-kali meminta PDAM agar meninjau ulang proyek tersebut. “Terus terang saja, banyak petani datang ke saya untuk menyatakan protes dengan menggelar demo. Tapi, sementara ini masih bisa saya tahan agar tidak dulu menempuhjaluritu,” kata Andriani. Menurut dia, hingga kini pihak PDAM belum memberikan tanggapan soal penolakan delapan desa.Hanya, salah seorang pejabat di PDAM Purwakarta sempat menyatakan kepada wartawan bahwa mereka akan menunda proyek untuk sementara. Pernyataan itu keluar setelah adanya penolakan PDAM atas kedatangan sejumlah wartawan. Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta PDAM tidak mengambil sumber air yang memiliki dampak besar terhadap sawah irigasi teknis.Sebab,pertanian menjadi hal pokok di mana saat ini Pemkab sedang mendorong peningkatan produksi padi. asep supiandi Post Date : 03 Juli 2012 |