|
Sampah ternyata tidak hanya bisa dipandang sebagai beban di masyarakat. Bila dikelola dengan baik, sampah juga bisa membantu meringankan beban keluarga seperti membayar tagihan listrik dan PDAM. Istilah "Bank Ramli" atau Bank Ramah Lingkungan memang sudah ada akrab di telinga masyarakat Samarinda. Seperti halnya di Gang 11 Jl Cendana, Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Sungai Kunjang, saat ini sudah terdapat beberapa Bank Ramli dan salah satunya dinamakan Bank Ramli Ceseri (Cendana Sejahtera Mandiri). Biasanya, untuk jadi nasabah Bank Ramli tidaklah sukar. Warga cukup datang dan menyerahkan sampah yang bisa didaur ulang atau dijual kembali. Nanti, uang hasil penjualan sampah dimasukkan dalam tabungan. Namun, untuk memaksimalkan lagi fungsi Bank Ramli bagi masyarakat, mantan Lurah Karang Anyar yang kini menjabat Kasi Pemberdayaan Kecamatan Sambutan, Eka Setyawan, mencoba terobosan baru dengan mengoneksikan pembayaran tagihan listrik dan air warga dengan saldo di Bank Ramli. Ide ini menurutnya didasari kemudahan pengecekan tagihan listrik dan PDAM yang sudah bisa dilakukan secara online melalui internet. Untuk meng-upload aplikasi, ia mengaku melibatkan tenaga Karang Taruna setempat. "Nanti kami uplod dan print. Jadi, kalau nanti ada nasabah yang saldonya Rp 100 ribu ternyata tagihannya hanya Rp 40 ribu, kami bisa bayarkan langsung. Artinya, dari sampah bisa membayarkan tagihan listrik atau PDAM," kata Eka ketika peresmian Bank Ramli Ceseri, Rabu (1/4). Hingga saat ini menurutnya, Bank Ramli Ceseri sudah pernah membayarkan tagihan tujuh nasabah dari total 100 nasabah yang ada. Jumlah itu menurutnya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya saldo warga di Bank Ramli Ceseri Untuk mekanisme pengumpulan sampah menurutnya tidak jauh berbeda dengan BankRamli lainnya. Sekali seminggu, warga datang mengantarkan sampahnya selanjutnya setiap sebulan sekali dijual ke pengepul. Saldo ternbanyak warga tercatat hingga saat ini Rp 600 ribu. Untuk tenaga operasional, selain melibatkan Karang Taruna setempat, ada juga 10 tenaga operasional yang standby menerima sampah warga setiap minggunya. "Kami pilah mana yang plastik, kardus dan lain sebagainya dan kami kumpulkan. Setiap hari Minggu warga membawanya ke sini. Selisih dari pengepul itu nanti yang akan digunakan untuk operasional bank sampah dan yang dijual nanti akan jadi rekening warga," katanya Wakil ketua TP PKK Hj Sri Lestari Nusyirwan yang juga menghadiri persemian tersebut mengatakan, sudah saatnya apa yang dilakukan Bank Ramli Ceseri ini ditiru kelurahan lain di Samarinda. Program Hijau Bersih Sehat (HBS) menurutnya takkan berhasil tanpa dukungan masyarakat yang sadar akan kebersihan lingkungannya. "Ini bisa mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah, ternyata bisa mempunya nilai guna dan layak untuk dimamfaatkan. kami harus memulai agar sampah bernilai ekonomis," katanya. Post Date : 02 Mei 2013 |