|
SEMARANG, KOMPAS.com- Tak kurang dari 8.000 pelanggan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (16/7/2012), tidak memperoleh pasokan aliran air bersih. Terutama pelanggan yang berdomisili di wilayah Semarang Timur, Pedurungan, Kedungmundu dan Sebagian warga Klipang. "Aliran air PDAM sudah mati sejak Minggu (15/7/2012) malam. Terhentinya pasokan itu juga mendadak dan tidak disampaikan ke pelanggan oleh pihak perusahaan melalui media publik," ujar Nadia, warga di Perumahan Tlogosari, Semarang Timur. Pelanggan yang tidak memperoleh pasokan aliran air bersih itu selama ini mendapatkan pasokan dari unit pengolahan air bersih di Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Warga di Kedungmundu, Semarang, Harahap, menyebutkan, selama ini PDAM, khususnya yang menangani IPAS Kudu tidak pernah mampu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Aliran air di daerah ini hanya mengalir malam hari saja setiap hari, mulai pukul 18.00 sampai pukul 05.00 pagi. "Kinerja IPA Kudu tidak mencerminkan wujud PDAM dan kurang menghargai hak-hak pelanggan serta tidak menjalankan kewajiban perusahaan dengan betul. Kalau pelanggan menunggak tagihan air sebulan saja, langsung diputus. Sebaliknya, kalau mau perbaikan instalasi, juga tidak memberitahukan pelanggan lewat radio atau koran lokal," ujar Harahap. Pengolahan air minum di Kudu ini mengolah air dari saluran air Bendung Klambu di wilayah Kabupaten Grobogan. Air itu dipasok dari bendung Klambu yang memperoleh limpahan air dari Waduk Kedungombo. Diperoleh informasi, terhentinya aliran air minum dari pengolahan air dari instalasi pengolahan air (IPA) Kudu disebabkan adanya perbaikan atas kerusakan mesin di IPA KUDU, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Perbaikan itu juga sebagai dampak banyaknya pencurian air di sepanjang saluran air dari bendung Klambu, sepanjang lebih 10 kilometer yang menghubungkan bendung Klambu sampai IPA Kudu, KOta Semarang. Marcus Suprihadi Post Date : 16 Juli 2012 |