Fenomena
tahunan kelangkaan air minum dalam kemasan (AMDK) khususnya kemasan galon terus
terulang. Misalnya di Bandung Barat, warga kini susah mendapat AMDK galon usai
kegatan Lebaran.
Misalnya Firdaus
warga Bandung Barat, Jawa Barat, mengatakan ia sudah keliling seharian mencari
AMDK di kawasan Kecamatan Pasirkoja, Astana Anyar hingga Cicendo, namun harus
gigit jari karena tak berhasil mendapatkan AMDK galon.
"Saya sudah
keliling ke semua pedagang mulai dari kelontong, minimarket, supermarket
kosong. Katanya nggak ada pengiriman dari sejak sebelum Lebaran," kata
Firdaus Minggu (11/8/2013)
Firdaus tak habis
pikir kenapa fenomena kelangkaan AMDK galon kembali terulang. "Saya sudah
keliling semua di Bandung Barat, kosong semua," katanya.
Berbeda dengan di
Bandung, pantau di Jakarta misalnya di kawasan Mardani, Cempaka Putih Barat,
Jakarta Pusat justru pasokan AMDK galon normal. Seorang agen AMDK galon,
bernama Slamet mengatakan memang sempat tak ada pasokan mendekati Lebaran,
namun ia memastikan pasokan AMDK galon seperti Aqua tetap aman.
"Kemarin libur
sampe seminggu dari Selasa udah nggak ngirim, jadi Senen lalu terakhir ngirim.
Besok Senin baru ada pasokan," kata Slamet kepada detikFinance.
Jauh sebelum
Lebaran, kekhawatiran AMDK langka sudah diwanti-wanti oleh produsen. Pada waktu
itu, Asoasiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) sempat khawatir
dengan aturan Pemda Jawa Barat yang akan melarang truk lebih dari dua sumbu
(truk besar) melewati jalan provinsi (daerah).
Padahal selama ini
distribusi paling efisien untuk mengangkut AMDK menggunakan truk-truk besar.
Bulan lalu, Ketua Asoasiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Hendro
Baruno mengatakan AMDK terancam mengalami kelanggkaan dan kenaikan harga cukup
tinggi.
"Iya bisa
langka, karena pertama wacana Perda Pemda Jawa Barat yang akan melarang
kendaraan truk lebih dari dua sumbu untuk masuk ke jalan daerah. Sementara
truk-truk pengangkut AMDK rata-rata lebih dari 3 sumbu," kata Hendro bulan
lalu.
Post Date : 12 Agustus 2013
|