PT Shell Indonesia
melalui program Supel (Shell Untuk Pelestarian Lingkungan) mengumumkan
kerjasama dengan Yayasan Semai Karakter Bangsa, pendiri 'Bank Sampah Depok' (BSD) yang mengelola
sampah dengan partisipasi aktif warga Depok.
Penandatanganan kerjasama ini diwakili oleh Retail
Network Delivery Manager PT Shell Indonesia Iwan Salim dan pendiri Bank
Sampah Depok, Isnarto di BSD Merdeka 1, Sukmajaya-Depok, Selasa (24/12).
Penandatanganan disaksikan Walikota Depok Nur
Mahmudi Ismail dan GM Retail Network Delivery East Wahyu Indrawanto.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengapresiasi
dukungan Shell pada kegiatan BSD untuk mengatasi masalah sampah yang akan
membawa perbaikan lingkungan serta menyumbang pada kesejahteraan masyarakat
Depok.
"Partisipasi Shell sangat membantu tugas Pemkot
dalam menangani sampah di Depok secara terpadu dengan melibatkan masyarakat.
Langkah terobosan ini diharapkan dapat diikuti perusahaan lainnya, sehingga
Depok yang bersih dan nyaman semakin cepat terwujud," ujar Nur Mahmudi.
Menurut Iwan Salim langkah ini merupakan bagian
dari komitmen Shell untuk memberikan manfaat atas kehadirannya di tengah
masyarakat Depok melalui program investasi sosialnya, antara lain melalui
program pemeliharaan lingkungan.
"Sampah merupakan salah satu masalah terberat
yang dihadapi kota Depok, dan kami ingin membantu masyarakat menanggulanginya
sebagaimana kami membantu masyarakat di sekitar lokasi kami yang lain,"
ungkap Iwan.
Saat ini 900 ton sampah setiap harinya terkumpul
dari 11 kecamatan yang adadi wilayah Depok. Pihak Pemkot Depok sendiri
hanya mampu mengatasi kurang dari setengahnya dan sisanya masih dibuang secara
sembarangan.
Isnarto selaku pendiri BSD mengatakan,
"Undang-undang no 18 tahun 2008 mengenai persampahan menyatakan kita
sebagai penghasil sampah wajib mengolah sampah kita sendiri. Karenanya,
komunitas bank sampah di lingkungan Depok berusaha untuk aktif mengedukasi dan
menggerakkan masyarakat untuk dapat mengolah sampahnya sendiri hingga tidak
perlu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)."
Saat ini jangkauan BSD baru mencakup 5 kecamatan
di Depok dengan 4.500 Kepala Keluarga. "Kami berharap tambahan sarana dan
prasarana dari pihak Shell Indonesia ini akan bisa menambah kinerja pengelolaan
sampah oleh BSD di Depok sehingga aspirasi kami untuk dapat membangun 2000 bank
sampah pada tahun 2014 dapat tercapai," tambah Isnarto.
Isnarto juga bercita-cita untuk mengembangkan
wisata yang berbasis pengolahan sampah, penghijauan dan pertanian. Ia juga
ingin mengembangkan berbagai industri kreatif yang akan melibatkan warga
sekitar, serta menyelenggarakan berbagai kursus pengolahan limbah.
Selain di Depok, dukungan Shell melalui program
Supel juga dilakukan di Surabaya bersama Pusdakota (Pusat pemberdayaan
Masyarakat Kota) dan Pemkot Surabaya membantu pendirian Bank Sampah di desa
Panjang Jiwo (Prapen), dan di desa Babatan dan Lontar (wilayah Pakuwon).
Selain itu Shell juga melakukan pengolahan sampah
menjadi kompos, dan pembuatan biopori di Radio Dalam, Jakarta sebagai bagian
dari usaha pencegahan banjir bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN).
Post Date : 27 Desember 2013
|