Gerakan Aksi
untuk Lingkungan (GAUL) yang digagas oleh Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa
Timur, dan Kementerian Lingkungan Hidup berupa sukses membuat kerajinan dari
bahan daur ulang sampah.
Acara yang berlangsung di Tempat Pengumpulan Akhir
(TPA) Bestari, Minggu (7/7/2013), memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia
(MURI). Sebab, peserta pembuatan kerajinan itu merupakan peserta terbanyak
dengan mencapai 1.141 orang.
Para peserta yang berasal dari masyarakat, PNS,
dan pelajar tersebut membuat kerajinan dari sampah berupa botol air mineral,
plastik, dan lain-lain daun.
Mereka mampu menyulap sampah tersebut menjadi
hiasan dinding, pot bunga, tas, dan aneka kerajinan lain yang memiliki nilai
ekonomis.
Mengenakan kaos putih, para peserta tampak
semangat dalam menyulap sampah menjadi kerajinan. Bahkan, Sekretaris
Kementerian Lingkungan Hidup Hermien Roosita, Wali Kota HM Buchori, dan para
pejabat lain, turut membuat kerajinan dari bahan sampah.
Program GAUL tersebut, menurut Kepala Badan
Lingkungan Hidup Budi Krisyanto, didukung oleh sejumlah perusahaan yang turut
peduli lingkungan dan kebersihan, dan sering mendukung kegiatan Pemkot
Probolinggo untuk mengajak masyarakat sadar lingkungan.
Kegiatan tersebut terlihat sukses lantaran
banyaknya hasil kerajinan dan membludaknya masyarakat yang turut menyaksikan
pemecahan rekor tersebut.
Sebelum menyerahkan piagam rekor MURI atas program
GAUL, Senior Manager MURI Paulus Pangka memuji TPA Bestari. Sebab, di TPA
tersebut tak ada lalat satupun dan tidak bau, padahal menjadi tempat
dikumpulkannya sampah-sampah se-Kota Probolinggo.
Menurutnya, TPA-nya saja bersih, apalagi wilayah
kotanya. “Saya kalau dalam perjalanan melalui Jalur Pantura dari Surabaya ke
Situbondo, stres langsung hilang jika sudah sampai Kota Probolinggo. Di sini
tamannya banyak, indah dan menyegarkan. Stres saya langsung hilang memasuki
Kota Seribu Taman ini. Kota Probolinggo luar biasa,” tegas Paulus.
Post Date : 08 Juli 2013
|