|
Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kabupaten Cianjur, Yoni Raleda mengatakan, saat ini akses air bersih masyarakat di Kabupaten Cianjur baru mencapai 28%. Sasaran akses air bersih di bawah koordinasi Distarkim Kabupaten Cianjur lebih difokuskan bagi masyarakat di pedesaan.
"Fokus sasaran akses air bersih kita adalah lebih luas kepada masyarakat di pedesaan. Secara nasional, tahun 2015 akses air bersih sesuai MDGs ditargetkan bisa mencapai 50%. Tapi target ini kami rasakan berat mengingat minimnya ketersediaan anggaran yang dialokasikan dari APBD," kata Yoni kepada INILAH, Minggu (7/4/2013).
Akses air bersih yang disediakan Distarkim Kabupaten Cianjur, kata Yoni, di antaranya penyediaan sambungan-sambungan air (pipanisasi), termasuk bak-bak penampungan airnya. Hingga saat ini sudah tersedia sebanyak hampir 150 titik instalasi air bersih, di luar sambungan milik PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur.
"Kita terus berupaya mengejar target sambungan air bersih sesuai MDGs di tahun 2015 nanti, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah pelosok pedesaan," ujar pria humoris ini.
Saat ini, Distarkim Kabupaten Cianjur sedang membuat kriteria pemahaman air bersih itu sendiri. Artinya, harus ada penyamaan persepsi menyangkut kriteria air bersih.
"Misalnya saja jika di satu rumah itu menggunakan air tanah (sumur artesis). Nah, apakah sumur artesis ini bisa dikatakan akses air bersih. Kita samakan dulu pemahamannya," tutur penggemar olah raga sepak bola ini.
Menurut Yoni, berkaitan dengan MDGS, akses air bersih merupakan satu dari 8 item sektor yang ditargetkan pemerintah pusat harus bisa tercapai hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Target tersebut berlaku di semua wilayah di Indonesia. "Sebetulnya dari sisi ketersediaan air, di Kabupaten Cianjur itu tidak terlalu sulit karena bisa dikatakan banyak sumber mata air. Hanya saja kita terkendala anggaran," tuturnya.
Akses air bersih bukan hanya tugas dan tanggung jawab Distarkim Kabupaten Cianjur, tapi juga Dinas Kesehatan maupun PDAM. Namun pengelolaannya berbeda.
"Kalau sambungan air bersih di bawah pengelolaan kita nantinya diserahkan kepada masyarakat dengan membentuk KSM (kelompok swadaya masyarakat). Kita hanya menyediakan sambungannya saja. Selebihnya nanti tanggung jawab pengelolaannya masyarakat itu sendiri," pungkasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Herman Suherman mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan angka sambungan air bersih yang hingga saat ini baru mencapai 56%. Satu di antaranya menambah 2.000 sambungan di tahun ini.
"Kami targetkan tahun ini tingkat sambungan instalasi air bersih mencapai 60%. Kita akan terus berupaya mencapai target 80% sambungan sesuai dengan sasaran Millenium Development Goals (MDGs). Untuk mencapai sasaran MDGs itu, perlu dikaji beberapa kendala yang mungkin bisa menghambat capaian pelayanan," kata Herman
Post Date : 08 April 2013 |