|
Kemarau yang belum juga berakhir membuat kekeringan semakin luas dan parah. Di Pamekasan, Madura, warga terpaksa mencari air bersih ke berbagai sumber, termasuk kepada wartawan. Permintaan bantuan air bersih sampai kepada wartawan lewat kegiatan sosial yang digelar Aliansi Jurnalis Pamekasan sejak akhir Oktober lalu. "Sekarang ada permintaan air bersih dari delapan kecamatan," kata Sekretaris Aliansi Jurnalis Pamekasan Taufiqurrahman, Selasa, 4 November 2014. Menurut Taufik, AJP akan berupaya memenuhi semua permintaan bantuan air bersih tersebut dengan cara patungan dari para anggotanya. "Bantuan ini murni urunan anggota," ujar dia. Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan Muhammad Zuhri menuturkan ide untuk memberikan bantuan air bersih bermula saat anggota AJP meliput kekeringan di sejumlah desa. Prihatin melihat warga harus antre berjam-jam demi setengah liter air, para anggota AJP sepakat untuk membantu membelikan air bersih. "Urunan pertama kami belikan air sebanyak delapan tangki. Masing-masing berkapasitas 6000 liter," katanya. Bantuan pertama, ujar dia, diberikan kepada warga di Dusun Sumber Anyar, Kebun Sari, dan Kampung Tengah, Desa Larangan Tokol. Masing-masing kebagian sebanyak dua mobil tangki air. "Desa yang kami bantu ini belum pernah dapat bantuan air. Padahal, air buat minum saja susah," katanya lagi. Melihat banyaknya permintaan bantuan air bersih susulan, Zuhri berharap bisa menularkan jiwa sosial ke berbagai pihak, terutama pemerintah, untuk menggencarkan bantuan air bersih kepada wilayah-wilayah yang dilanda kekeringan parah. Post Date : 05 November 2014 |