77 Juta Warga Teracuni

Sumber:Kompas - 21 Juni 2010
Kategori:Air Minum

Dhaka, Minggu - Sekitar 77 juta orang atau separuh dari populasi Banglades terpapar racun arsenik dari air tanah yang tercemar. Sepanjang dasawarsa lalu, lebih dari 20 persen kematian yang terekam dalam studi terhadap 12.000 orang di Dhaka disebabkan air sumur yang tercemar arsenik.

Hasil studi tersebut muncul dalam jurnal kesehatan Lancet, akhir pekan lalu. ”Puluhan juta orang berisiko tinggi mengalami kematian dini. Harus segera dilakukan sesuatu untuk mengurangi paparan arsenik terhadap penduduk,” kata Dr Habibul Ahsan dari University of Chicago Medical Center.

Arsenik bisa menyebabkan kanker hati, kulit, ginjal, dan penyakit jantung. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kasus arsenik di Banglades sebagai ”keracunan massal terbesar atas penduduk sepanjang sejarah”.

Tim yang dipimpin Ahsan memperkirakan, sebanyak 77 juta warga Banglades terpapar elemen beracun itu sejak pembuatan sumur pompa tangan untuk mengambil air tanah pada tahun 1970-an. Kala itu jutaan sumur pompa dibor dengan tujuan menyediakan air bersih dan bebas kuman bagi warga desa. Banyak sumur yang secara kurang hati-hati dibor ke lapisan tanah dangkal yang mengikat arsenik yang terbentuk secara alami.

Untuk keperluan studi itu, tim Ahsan mengukur level arsenik dalam air minum pada tahun 2000-2002. Mereka juga mengambil sampel darah dan urine 12.000 orang setiap dua tahun. Setelah enam tahun, mereka membandingkan angka paparan arsenik terhadap angka kematian.

Ditemukan 407 kematian yang terjadi karena semua sebab. Sebanyak 21 persen di antaranya terkait dengan konsentrasi arsenik di atas ambang batas yang direkomendasikan WHO, yaitu 10 mikrogram per liter. Dari kematian akibat penyakit kronik, sebanyak 24 persen terkait dengan paparan arsenik pada level tersebut. Angka kematian naik sejalan dengan banyaknya paparan arsenik.

Kematian tinggi


Saat dibandingkan dengan orang yang teracuni arsenik level rendah (kurang dari 10 mikrogram per liter), orang yang teracuni arsenik dengan level 10-50 mikrogram per liter berisiko kematian 34 persen lebih tinggi. Orang yang teracuni dengan level tertinggi (antara 150 mikrogram dan 864 mikrogram per liter) berisiko kematian 64 persen lebih tinggi. Dari 12.000 orang yang diteliti, sebanyak 23 persen teracuni arsenik dengan kadar terendah dan 25 persen teracuni arsenik level maksimal.

Otoritas Banglades menanggapi hasil studi itu dengan hati-hati. ”Terus terang saya ragu dengan hasil temuan itu. Arsenik memang sebuah persoalan di Banglades, tidak disangsikan lagi. Akan tetapi, risiko air tanah tercemar terhadap mayoritas populasi terlalu berlebihan,” kata Menteri Kesehatan Banglades AFM Ruhal Haque, Minggu (20/6).

Ahsan mengatakan, di West Bengal di India, Argentina, Cile, di sebagian Meksiko, dan AS terdapat wilayah di mana orang minum dari air tanah yang tercemar arsenik. Di Banglades, lanjut Ahsan, air tanah kebanyakan tercemar arsenik, tetapi menghilangkan arsenik dari air tidak akan mudah.(afp/reuters/fro)



Post Date : 21 Juni 2010