|
Buleleng, Kompas - Tahun ini pemerintah akan membuat sedikitnya 200 sumur bor dalam untuk memenuhi kebutuhan warga pedesaan dan wilayah yang masih bermasalah dengan air bersih. Selain itu, masih ada sekitar 500 permintaan sumur bor dalam dari seluruh Indonesia yang masuk daftar tunggu di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Hal ini diutarakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dan Kepala Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Lingkungan Geologi Kementerian ESDM Dodid Murdohardono di Kecamatan Buleleng, Buleleng, Bali, Jumat (3/5). Di Buleleng, Jero meresmikan pemanfaatan sumur bor dalam berkapasitas air 1,9 liter per detik yang bisa dinikmati ribuan warga di kecamatan itu. Secara simbolis juga diresmikan listrik pedesaan di Singaraja. ”Pemerintah membangun 200 titik sumur bor dalam di seluruh Indonesia, terutama di wilayah yang selama ini kesulitan air bersih. Yang terdeteksi masih ada air, walau dalam, akan kami buatkan sumur bor. Tenaga ahli siap melakukan pengeboran hingga kedalaman lebih dari 200 meter. Minyak di kedalaman 2.000 meter saja bisa di bor,” papar Menteri ESDM. Dodid menambahkan, 200 sumur bor dalam tahun ini, antara lain, dibangun di wilayah Madura (Jawa Timur), Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Kementerian ESDM masih mempunyai sekitar 500 permintaan pembuatan sumur bor dalam di sejumlah daerah. ”Semua bergantung anggaran. Untuk setiap pembuatan sumur bor dalam, biayanya berbeda-beda sesuai daerah, kondisi tanah, dan kedalaman sumber air. Untuk Pulau Jawa, biaya pembuatan sumur bor dalam bisa berkisar Rp 400 juta dan Papua lebih dari Rp 500 juta,” tutur Dodid. Tahun 2011 pemerintah membangun 255 titik sumur bor dalam di beberapa daerah. Namun, karena anggaran tahun 2012 menurun, jumlah yang disiapkan tahun lalu pun turun menjadi 176 titik sumur bor dalam. Tahun ini meningkat lagi. (ren) Post Date : 06 Mei 2013 |