Direktur
Pemukiman dan PerumahanBadan Perencanaan Pembangunan Nasional, Nugroho Tri Utomo, mengatakan, akses masyarakat Indonesia ke sanitasiyang bersih dan
baik masih sekitar 58 persen pada tahun ini. "Targetnya, tahun 2015
mencapai 62 persen sesuai dengan komitmen Indonesia terhadap program Millenium
Development Gols (MDGs)," katanya saat konferensi pers World Toilet Summit
di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2013.
Ia mengatakan
rendahnya akses karena agak sulitnya mengubah paradigma masyarakat tentang
pentingnya sanitasi bersih. "Ini bukan persoalan uang, tapi persoalan
kesadaran masyarakat," ujarnya.
Nugroho menambahkan
pada 2009, ada sekitar 70 juta orang yang masih buang air besar sembarangan.
Angka ini menurun karena pemerintah tengah menggalakan program sanitasi bersih.
"Tahun ini berkisar antara 35-40 juta yang sembarangan buang air
besar." Kalau di Jakarta, ia melangatakan, angkanya mendekati 1 juta orang
yang masih buang air besar sembarangan.
Sementara Ketua
Umum Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso, mengatakan, sanitasi dan air minum di Indonesia masih menjadi tantangan yang
besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sekitar 100 juta
penduduk belum memiliki akses sanitasi yang baik. 63 juta tercatat masih
melakukan praktik buang air besar sembarangan seperti di sungai, danau, laut,
dan daratan.
Menurut dia,
sanitasi menjadi masalah yang perlu diperhatikan oleh semua pihak. Karena, kata
dia, sanitasi yang tidak sehat berpotensi menimbulkan penyakit.
Post Date : 23 Juli 2013
|