Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana membangun pengelolaan air bersih.
Pembangunan pengelolaan air bersih tersebut akan kerjasama dengan Cipta Karya.
"Kerjasama nanti dengan Cipta Karya. Tapi itu
di luar Palyja," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/5).
Sebagaimana diketahui, PT Palyja merupakan salah
satu penyalur air bersih bagi warga Jakarta bagian Barat, Pusat dan Utara.
"Ada beberapa tempat lah. Yang saya inget di
Kapuk Kamal, tempat-tempat nelayan. Jadi kita minta mereka buatkan untuk
orang-orang yang tidak mampu jangan dikenakan biaya pemasangan," terangnya.
Dengan tidak adanya biaya pemasangan itu, mantan
Bupati Belitung Timur itu berencana untuk menaikkan tarif air. "Kalau
orang tidak mampu kan beli air bisa sampai Rp 25.000 sampai Rp 50.000 per
kubik. Sedangkan kalau beli di PAM hanya Rp 1.050, tapi kalo enggak mampu
enggak bisa pasang Rp 1,8 juta kan," jelasnya.
Dari mahalnya biaya pemasangan itu, maka tarif air
yang dikenakan akan dinaikkan menjadi sekitar Rp 10.000.
"Buat saja perjanjian baru. Kamu daripada
beli air Rp 50.000 misalnya, mendingan bayar Rp 10.000 dong. Nah PAM jualnya Rp
10.000 per kubik. Tapi untuk biaya pasangnya gratis," ucap Ahok.
Untuk pengelolaannya sendiri, nantinya akan
diserahkan pada pihak PDAM, sedangkan Cipta Karya sebagai pembangun instalasi
air itu sendiri. "Kalau dia (PAM) kan APBN, APBN kan ada anggarannya. jadi
bisa bikin, buat surat dan begitulah," tandasnya.
Post Date : 30 Mei 2013
|